Ladang pahala ke 6; Shalat Sunnah

Ladang pahala selanjutnya, yang dapat ibu kerjakan di rumah adalah; shalat sunnah. Dari sekian banyaknya shalat sunnah, saya akan membahas tiga diantaranya. Yaitu rawati, dhuha, dan witir.
A. Shalat Sunnah Rawatib
Shalat sunnah rawatib totalnya brrhumlah 10 rakaat. Yang trrbagi dalam lim eaktu.
Dua rakaat sebelum shubuh
Empat rakaat sebelum dhuhur
Dua rakaat setelah dhuhur
Dua rakaat setelah maghrib
Dua rakaat setelah isya.
Rasulullah sangat bersemangat melakdanakan shalat sunnah sebelum subuh, bahkan saat sedang bersafar.  Keutamaan shalat ini sangat besar; yaitu pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya.
“Dua raka’at sunnah fajar (qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).
Mengapa harus rutin melakukan shalat sunnah rawatib?
1. Karena Shalat adalah amalan yang utama.
“Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian adalah shalat.”[1]
2.  Shalat adalah amalan yang oaling pertama diperhitungkan di akhirat. Bila seorang hamba memiliki pahala shalat yang sempurna, perhitungan akan dilanjutkan ke amalan lainnya. Namun, bila pahala salatnya tidak utuh, maka diperhitungkan shalat sunnah rawatibnya.
Para sahabat dan ulama terdahulu juga sangat bersemangat menjaga 12 rakaat ini.
3. Hadiah rumah di surga.
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga" (HR. Tirmidzi)
B. Shalat Sunnah Dhuha
Salat selanjutnya yang dianjurkan untuk rutin dilakukan adalah salat Dhuha. Yaitu shalat yang jumlah rakaatnya genap, mulai dari dua rakaat hingga tak terhingga.
Shalat dhuha sangat dianjurkan oleh Rasulullah, sebagaimana wasiat beliau kepada sahabat Abu Hurairah, untuk menjaga tiga hal: puasa tiga hari tiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan salat witir sebelum tidur.
Keutamaan Salat Dhuha
1. Pahala sedekah persendian
''Pada pagi hari setiap persendian kalian diwajibkan sedekah, setiap ucapan tasbih itu  sedekah, setiap kalimat tahmid itu  sedekah,  ucapan tahlil sedekah, ucapan takbir bernilai  sedekah. memerintah yang makruf sedekah, mencegah yang mungkar  sedekah. Dan semua itu bisa diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha.'' (HR Muslim).
2. Pahala Haji dan Umrah
Sabda Rasulullah: "Siapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna. (HR. Tirmidzi).
C. Salat Witir
Kata Witir diambil dari bahasa Arab yag artinya ganjil.
Shalat inibdilakukan pada malam hari, waktunya mulai setelah Isya hingga menjelang shubuh.
Jumlah rakaatnya ganjil, minimal tiga, dan boleh ditambah hingga sebelas, 21, atau 23 rakaat.
Shalat witir lebih utama dilakukan pada 2/3 akhir malam, karena padanya, doa-doa diijabah.
Rasulullah bersabda:
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, ‘Barang siapa berdoa kepada-Ku,  akan  kukabulkan, barang siapa meminta,  akan kuberi, siapa memohon ampun, akan kuampuni.’”(HR. Bukhari-Muslim)
Adapun yang khawatir tak dapat bangun pada waktu tersebut, dianjurkanuntuk shalat di awal malam, yaitu setelah Isya.
Keutamaan shalat witir:
Dengan teratur melakukan shalat-shalat sunnah, insya Allah, ibu juga dapat menghidupkan kecintaan anak pada ibadah dan amal shalih. Jangan lupa untuk selalu menyertakan mereka dalam kegiatan shalat kita. Mekipun terkadang mereka mengganggu dan mengurangi kehusyukan. Sampaikan pengertian dengan cara yang baik, kelak akan ada waktunya anak mengerti dan mulai menghormati kesakralan ibadah ini.
Masya Allah, alangkah banyaknya kebaikan yang dapat kita tunai, meskipun hanya berdiam 24 jam di dalam rumah. Semoga Allah memberi keistiqomahan, agar kita dapat memaksimalkan pendapatan kita darinya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ladang pahala ke 6; Shalat Sunnah"

Post a Comment