Mereka di sekitarmu!!!


Bismillahirrahmanirrahim...

وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. Al-Baqarah:120)

Netizen sempat heboh dengan murtadnya seorang 'publik figure' (yang sebenarnya tak pantas disebut demikian), yah, sebut aja LS. Di samping itu, kita berbangga pula dengan Islamnya seorang pemain film kelas dunia yang kita doakan semoga Allah memberinya keistiqamahan dalam Islam. Aamiin.



Iseng2 mengintip Twitter, cukup banyak twit yang membicarakan si LS ini, ada yang tidak merasa dirugikan, tapi banyak juga orang mempermasalahkannya, apalagi dia pernah memerankan seorang tokoh Islam besar dalam sebuah film. Yah, namanya juga film, bisa jadi orang fasik berperan sebagai orang shalih, atau sebaliknya, muslim -yang tidak shalih- memerankan tokoh kafir.





Saya jadi teringat akan kejadian beberapa bulan lalu tentang kristenisasi dari rumah ke rumah yang saya alami sendiri...

Pagi itu hari Sabtu sekitar pukul 9 pagi...
"Spadaaa, permisiiii..." Ada kunjungan dari dua tamu asing ternyata. Dari cara datangnya saja sudah seperti bukan muslim. Padahal tetangga, kurir paket, dan tukang jamu sekitar rumah tahu betul kalau kami adalah keluarga muslim. Tamu dari manakah kira-kira?

Dengan memakai pakaian lengkap hitam bercadar, saya keluar rumah. Sekilas mereka berdua tampak kaget melihat saya dan saling berpandangan (xoxo). Mungkin seandainya bisa, mereka akan berbalik arah dan pergi karena mungkin mereka salah ketuk rumah, tapi toh saya kadung keluar, atau bisa jadi mereka ingin menyelamatkan domba bercadar ini dari kesesatan -allahul musta'an-.

"Permisi mbak, perkenalkan, nama saya Kristin," Yang satu memulai. "Saya Berenda," kata yang satunya. Sayapun memperkenalkan diri sambil menyalami mereka. Ternyata mereka tetangga satu blok dengan saya, kelihatannya masih baru. Enggan rasanya untuk tersenyum, karena entah mengapa saya punya firasat tidak baik dengan kedatangan mereka. Tapi toh wajah saya yang tertutup cadar ini cukup memberi keuntungan. Jadi saya tidak perlu bersandiwara. Hehe.

Setelah basa-basi sebentar, mereka menyatakan kedatangan mereka ke rumah saya. Mereka bilang kalau tujuan mereka baik, hanya ingin menyampaikan  apa saja yang mustinya diperbuat manusia saat tertimpa musibah; bahwa kita musti banyak mengingat "Tuhan mereka" dan kembali kepada"nya". Mereka juga meyakinkan bahwa tidak ada "maksud" apapun, hanya ingin sharing dan memberikan dua buah majalah tipis, itupun bila saya berkenan.

Beberapa detik berpikir, akhirnya saya meng-iyakan untuk menerima majalah mereka dengan tujuan agar para muslimin di komplek dapat mengetahui hal ini dan bisa lebih berhati-hati menjaga keluarga dari bahaya kristenisasi.

Segera saya menceritakan apa yang terjadi kepada suami agar segera mungkin  didiskusikan dengan jama'ah masjid. Mungkin ada yang bisa kita perbuat  untuk mencegah kemungkaran ini. Namun ternyata prosedurnya agak ribet, butuh dokumentasi kejadian sebelum dilaporkan kepada yang berwenang. Yah, mana sempet saya selfie sama Mbak-mbak itu, orang sepanjang pembicaraan aja saya banyak mengucap ta'awudz, takut dihipnotis hehe...

Beberapa hari setelah kejadian, saya cukup merasa 'terhantui' dengan hal ini. Miris saat mengetahui ternyata mereka tak lagi berdiam diri untuk menyebarkan kesesatan ataupun bersembunyi. Kini mereka rela berpanas-panas mengetuk pintu demi pintu -orang yang mereka anggap sedang terkena musibah, hehe- untuk menyesatkan manusia.

Sedangkan kita, yang merasa menjadi penganut agama mayoritas di Indonesia malah asyik duduk manis dan bersenda gurau, lalai bahwa di belakang sana banyak makar dan tipu daya yang ditujukan untuk kita. Dari bentuk perayaan ulang tahun a.k.a milad, toleransi Natal, Tahun baru, Film, Musik, lawak, game, cerita fiksi kelas rendahan, dan masih banyak lagi, yang nyatanya kita sebagai Muslim banyak berleha menikmatinya.

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?”, ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Muslim hari ini tak lagi membuat gentar orang kafir. Sok cinta Islam namun hakikatnya menghancurkan citranya; Banyak bicara, sedikit berbuat, berdemo sana-sini, memboikot ini-itu, mengkritisi, memaki si A si B. Tapi LUPA bahwa yang terpenting adalah membenahi pondasi tauhid dan meluruskan akhlak.

Kawan, hidayah itu mahal harganya, itulah sebabnya mengapa kita meminta hidayah kepada Allah 17 kali sehari dalam shalat kita, Ihdinash shiraatal mustaqiim...

Allah, sungguh kami tak berdaya tanpa hidayah-Mu, maka tancapkanlah ia dalam-dalam hingga menghujam dalam dada kami, dan tak goyah sedikitpun...


Wallahu ta'ala a'lam, wa billahit taufiq, walhamdulillah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mereka di sekitarmu!!!"

Post a Comment