Renungan Anak Santri

"Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan ‘Arsy Allah Ta’ala dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan Allah Ta’ala (di antaranya); Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah..." (HR. Bukhari Muslim)
------

Perkenalkan, aku adalah seorang santri.
Tinggal di sebuah rumah indah bernama pondok pesantren.

Ilmu adalah santapanku setiap hari. 
Al-Qur'an, hadits, dan kitab-kitab tebal adalah semangat juangku.

Kawanku adalah orang-orang shalih, yang selalu mengingatkan dalam kebaikan. Tak kenal lelah berpacu dalam kebajikan. 

Aku, seorang santri...
Tersenyum bangga tiap mendengar sabda Rasul tentang tujuh golongan yang mendapat naungan Allah kelak. 
Ya, aku, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada-Nya.

Aku seorang santri...
Berbahagia bisa mengenal hukum Islam sejak dini
Bersyukur karena saat dunia mulai rusak, kami terbentengi 
Bersuka cita dalam naungan hidayah Allah Yang Maha Tinggi.  

Aku seorang santri...
Hariku menuntut ilmu
Malam kutersungkur dalam sujud panjang
Lisanku basah merapal dzikir
Jemariku lincah menuliskan hadits dan ayat.

Aku seorang santri...
Hingga waktu membebaskanku dari penjara suci...

Perlahan, aku berubah...
Hafalan Qur'an dan hadits tergantikan oleh alunan musik
Tumpukan kitab ulama? Digeser kepingan CD drama korea

Tampaknya, aktor dan aktris sedikit lebih menarik perhatian
Sepertinya, novel cinta-cintaan lebih terasa ringan di genggaman

Agaknya, aku butuh unjuk diri
Berbekal kamera dan aplikasi
Foto cantik kuunggah ke media daring
'Siapa bilang santri tak bisa eksis?'

Aku, apabila masih layak disebut santri...
Hey, aku butuh bersosialisasi!
Maka, kucoba membuka diri 
Berkenalan dengan lawan jenis
Berkirim nasehat berbumbu canda
Lupa bahwa tunduk pandagan lebih utama
Tak ingat lagi mana adab maupun adzab


Aku, 'mantan' santri...
Apakah aku masih pantas berbangga kala mendengar sabda Nabi
Tentang 'pemuda yang tumbuh dalam keshalihan'?! (MJ)





Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Renungan Anak Santri"

Post a Comment