Puisi: Jatuh Cinta



Saat duduk bersandingan hari itu
23 Juni 2013
Aku merasakan getar baru di jiwa

Memandang teduh wajahmu
Melihat manis senyummu
Menikmati lesung pipi yang menggemaskan itu
Mendengar suara lembut syahdu

Ah, aku jatuh cinta rupanya..
Jatuh cinta setelah tali kasih terikat
Akad kuat bersaksikan hadirin dan malaikat

Aku tak pernah merasakan gejolak ini sebelumnya
Merasa begitu aman terlindungi
Nyaman kurasa, bukan sekedar haru dan bahagia

Cinta yg akhirnya Allah titipkan ke hatiku di saat yg tepat
Saat ini, saat kita tertawa berdua bertukar cerita

Rasa ini berbeda dengan rasa kagumku sebelumnya
Dan bukankah sejak lama aku memang mengagumimu?
Ya, sejak pertama kau ketuk pintu rumah orangtuaku

Kini aku berada di dekatmu
Sebagai seorang istri
Ini bukan mimpi!
Dan ternyata hidup bersamamu indah tak terperi


Kini, tugasku adalah mendampingimu
Di atas bahtera baru kita
Berdua, melawan tiupan angin dan debur ombak
Dan ku tahu, bersamamu aku bisa

Tapi maafkan aku
Sungguh aku bukan siapa
Aku hanya wanita biasa
Yang berusaha menjadi sosok sempurna bagimu
Sosok yang seharusnya bisa menjadi figur baik bagi anak-anakmu

Namun aku belum bisa
Setidaknya hingga saat ini
Maka, berusahalah tetap ridha padaku
Jangan marah
Jangan kecewa

Aku ingin rasa cinta ini dapat membias
Menjelma menjadi ketakwaan dan ketaatan
Bermetamorfosa menjadi keindahan dan keharmonisan
Dan aku yakin, -dengan izinNya-, bersamamu semuanya akan terwujud

Sungguh aku mencintaimu, sayang

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi: Jatuh Cinta"

Post a Comment