Puisi: Hangat

Di ufuk timur engkau kan lihat sebuah mata yang sedang mengintip bumi

Ialah mentari yang hendak beranjak dari peraduannya

Ia hendak terbit dan mengelilingi bumi tuk berderma tanpa pamrih

Sinarnya yang hangat menyapa bumi dan seisinya

Sehangat teh manis yang disuguhkan seorang istri ke suaminya tercinta

Sehangat kasih cinta yang bersemi di antara mereka berdua

Sungguh indah cerita cinta dua sejoli yang lagi jatuh cinta

Bersama terbitnya sang surya, kutitipkan salam cinta hangat untukmu istriku tersayang

2013_AL

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Puisi: Hangat"

Post a Comment