Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2016

Hutang pada Si Kecil

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim...  Di usianya yang ke-19 bulan ini, -terlepas dari apakah ia akan segera menjadi kakak atau tidak-, Jihan sudah mulai bisa meng-ekspresikan perasaannya. Sedih, marah, geram, senang, sayang, takut, semuanya sudah bisa tergambar jelas dari sikapnya. Intinya satu, minta lebih banyak diperhatikan. Terkadang Jihan bersandar pada kaki saya dan memeluknya -padahal Mamanya sedang sibuk mondar-mandir di depan kompor-. Kadang ia membuat lelucon, membuat tawanya terdengar menggemaskan, memeluk, mencium, atau sengaja mengacaukan pekerjaan saya dengan wajah polos tanpa dosa.  Sayangnya, sesekali saya meresponnya dengan tanggapan yang kurang baik; cuek seperti tak ada apapun yang terjadi, kadang ikut tertawa kemudian sibuk lagi, atau bahkan  saya malah memperingatkannya untuk berhenti 'berulah' karena Mama sedang sangat sibuk. Di situlah saya menyadari sebab musabab tantrumnya; ia hanya ingin orangtuanya selalu ada untuk bermain dengannya seharian, selama-lama...

Renungan Tuk Wali Santri

Gambar
Pertengahan tahun 2003. Hari itu adalah hari pertama saya memutuskan untuk menimba ilmu di sebuah kota kecil, pondok pesantren yang saat itu masih sangat sederhana, berbeda dengan keadaannya sekarang yang berkembang begitu pesat. Teringat saat datang, saya dan teman-teman musti mengatur posisi ranjang, mengangkut kasur kapuk, membereskan kamar dengan tenaga kami sendiri.  Ruang kelas masih terbatas, kadang kami harus bertukar ruang kelas, bahkan meminjam asrama anak-anak ibtidaiyyah (SD) yang bau pesing sebagai ruang belajar. Kami hanya bisa menyetorkan hafalan 3 hari sekali, karena keterbatasan pengampu hafalan, dan harus berbagi hari dengan kelas yang lain.  Lauk yang kami makan masih sangat sederhana, apa adanya. Tapi kami saling mengingatkan untuk bersyukur, bahwa setidaknya makanan kami siap saji, sehingga kami tidak harus memasak semuanya sendiri sebagaimana di beberapa pesantren lain. Jemuran yang kami pakai masih beralaskan tanah. Yang apabila baju yang dijemur terjatu...