Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Ladang Pahala Kedua: Mendidik Anak dengan Metode Islami

Gambar
Rasulullah adalah teladan utama kaum muslimin dalan segala hal. Karena beliaulah yang telah menjadi wasilah sampainya hidayah pada kita. Ternyata, Rasulullah telah memberi banyak teladan di bidang parenting atau cara mendidik anak, yang insya Allah kelak akan menjadi generasi hebat kebanggaan umat.  1. Mengajarkan akidah dan adab.  Akidah adalah pondasi utama kehidupan seorang muslim. Sangat oentung bagiborang tua untuk menumbuhkan kecintaan anak pada Rabbnya sejak dini.  Suatu saat, Abdullah bin Abbas diberi pesan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam:  “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah". ( HR. Tirmidzi) Beliau juga kerap mengajarkan adab pada para sahabat yang masih kecil. Sebagaimana sabda beliau saat menegur Umar ...

Ladang Pahala Pertama: Bakti Pada Suami

Gambar
Bismillah... Jika kita perhatikan, luar biasa hubungan antara suami-istri. Mereka seperti kepala dan wakil, kadang berfungsi sebagai teman diskusi dan curhat, atau juga partner kerja yang memiliki visi-misi yang sama.  Suami adalah pakaian istri, istri adalah pakaian bagi suaminya. Itulah yang tersebut dalam Al-qur'an,  menggambarkan kedekatan hubungan suami-istri; "Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka". (QS. Al-baqarah: 188) Ladang pahala pertama yang bisa ibu dapatkan dari rumah, adalah bakti pada Kepala Rumah Tangga. 1. Melayani Suami di Ranjang. Rasulullah bersabda tentang pentingnya perkara melayani kebutuhan biologis suami, dalam sabdanya: "Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk berkumpul hendaknya wanita itu mendatanginya sekalipun dia berada di dapur".  (HR. Tirmidzi). Konon, seks bagi pria adalah kebutuhan, bukan sekedar keinginan. Mereka membutuhkannya sebagaimana butuh makan dan ...

Bahagia Menjadi Ibu

Gambar
Saat tangisan bayi membahana di ruang bersalin  adalah waktu dimana seorang wanita dilantik menjadi Ibu. Rasa sakit, payah, dan lelah tak lagi berarti dibanding sosok mungil merah itu. Ya, predikat Ibu adalah karunia besar yang Allah hibahkan untuk wanita. Allah telah menyebutkan perjuangan seorang Ibu dalam firmannya: " Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan". (Q.S al-Ahqaf: 16) "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14) Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pun mewasiatkan kepada ummatnya untuk berbakti pada ibu, tig...

Doa-doa Bulan Ramadhan

Bismillahirrahmanirrahim.  Ramadhan segera datang. Maka ayo kita hafalkan doa-doa shahih yang biasa dibaca di bulan Ramadhan. Apa sajakah itu?  1. Doa Berbuka Puasa  ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah “Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah.” Selain itu, orang yang berbuka puasa dianjurkan untuk memperbanyak doa. Karena doa orang yang berbuka puasa diijabah oleh Allah.  2. Bacaan ketika marah saat berpuasa  إِنِّيْ صَائِمٌ Inni shaaimun "Sesungguhnya aku sedang berpuasa".  3. Doa ketika dijamu makan.  اَللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنىِ وَ اسْقِ مَنْ سَقَانىِ Alloohumma ath-‘im man ath-‘amanii was-qi man saqoonii ‘Ya Allah berilah makanan kepada orang yang telah memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minum kepadaku’. ...

Mempersiapkan Kedatangan Bulan Ramadhan

Gambar
Ramadhan insya Allah akan kembali hadir tahun ini. Berlomba-lomba manusia mempersiapkan kedatangannya. (Pict by: https://www.instagram.com/fauzeeyyah/) Sebagian mempersiapkan perkara duniawi. Yang lain memilih ukhrawi. Sebenarnya, apa sih yang seharusnya dilakukan seorang mukmin sejati untuk menyambut bulan mulia ini?  1. Segera bertaubat, memperbanyak istighfar. Karena taubat dan istighfar banyak dianjurkan sebelum memulai suatu amalan. Seperti dalam teks khutbatul hajah;  "nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruhu wa natubu ilaih" "Kami memuji Allah, memohon pertolongan pada-Nya, beristighfar, dan bertaubat". 2. Mempelajari fikih puasa. Mencakup adab dan ibadah, seperti i'tikaf, umrah, zakat fitri, dan lain sebagainya. Termasuk juga pembatal dan hal-hal yang menguragi pahala puasa.  3. Menguatkan tekad untuk memakmurkan bulan Ramadhan. Dan memilih amalan yang paling banyak membawa kebaikan dan pahala. 5. Menghafalkan d oa-doa yang ...

Share Status Bahagia, apa salahnya?

Gambar
Bagiku, sih, ya. Wajar aja ya, ketika seseorang SESEKALI berbagi kebahagiaan via sosmed. Cerita tentang kehamilan, tingkah lucu anak, makanan enak, apapun itulah, asal ga kelewatan dan ga merugikan orang lain, atau mencemar nilai keagamaan.  Husnudzan aja, mungkin maksudnya ingin kasih kabar gembira buat teman-teman dan kerabat yang ga bisa ketemuan secara langsung.  Status bahagia kan lebih nyenengin dibaca ketimbang status misuh-misuh, keluhan seolah dia orang paling ngenes di dunia misalnya. Atau status kritik kanan kiri ga jelas dan tanpa solusi. Atau status munkar "Selamat ultah WUYATB" dan semacamnya, padahal yang nulis udah 'menua' di pesantren.  Jadi menurutku ga usah lah, terlalu nyinyirin status-status kebahagiaan seseorang. Meskipun kadang caranya bikin kita risih. Ikutlah berbahagia bersama kebahagiaan orang lain.  Nyatanya, kadar kemupengan seseorang itu relatif. Anda cerita panen mangga, bagi ibu ngidam itu sudah nikmat yang bikin ngiler. Anda upload sa...

Mengajarkan Anak untuk Menunggu

Gambar
Mengajarkan Anak untuk Menunggu Sekarang-sekarang ini saya jarang bikin es batu. Soalnya kalo bikin, Jihan dan Umar bisa berlama-lama nongki deket kulkas, berkompetisi merebutkan es batu.  Efeknya, Jihan jadi getol nggarukin bunga es di freezer. Tapi agak gimana ya, takutnya bunga esnya ga bersih karena ada daging mentah segala rupa di situ.  Jadi, saya ajarkan Jihan untuk membuat es batu sendiri. Sambil memperkenalkan konsep cair-beku, plus memberi pengertian kalo di dunia ini ga ada yang instan. Secara, mi instan aja kan masih harus dimasak, mbak.  "Kakak mau es? Sini ambil gelas plastik. Trus diisi air sedikit. Nah, sekarang masukkan ke freezer. Nanti jam sebelas insya Allah sudah jadi" (Sambil harap-harap cemas semoga ga ada pemadaman listrik. Wkwkwk). Awalnya doi penasaran. 15 menit sekali minta buka kulkas. Tapi setelah berulang kali dijelaskan kalau kulkas tidak boleh sering dibuka jika ingin es batunya cepat membeku, alhamdulillah lama-lama-lama dia mengerti....