Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Tips Membeli Buku Baru dan Bekas Secara Online

Gambar
Buku adalah jendela dunia. Pepatah itu benar ada bagi penikmatnya. Saat tenggalam dalam lembaran buku, pembaca seolah terlempar jauh ke dunia baru yang diciptakan seorang penulis, meskipun di alam nyata, ia masih tak berpindah dari kamarnya. Kemajuan teknologi menyediakan buku elektronik, yang biasa disebut E-book. Selain praktis dan mudah digenggam, beberapa E-book bisa diunduh secara gratis di website yang menyediakannya, kalaupun membayar, harganya tak setinggi buku cetak.   Namun, ternyata buku cetak masih sangat banyak diminati oleh pecinta buku. Ya, salah satu alasannya karena tidak semua buku yang dijual memiliki versi E-book, atau memang pembaca lebih nyaman menggenggam buku tebal, ketimbang berlama-lama terpapar radiasi gawai, tanpa mengabaikan sisi estetika yaitu buku cetak akan sangat bagus saat terpajang rapi di raknya.  Seiring berkembangnya bisnis daring atau online di Indonesia, saya sebagai seorang penikmat buku yang tinggal di desa, lebih sering memb...

Daftar Barang yang Perlu Dibawa Saat Umroh

Gambar
Berkunjung ke Tanah Suci, untuk melaksanakan ibadah agung Umrah dan Haji, adalah sebuah impian bagi setiap muslim yang memiliki secercah iman dalam hati. Segala doa dipanjatkan, banyak usaha dijalani, demi menunaikan ibadah penggenap rukun Islam yang lima. Saat pertama kali saya mendapatkan kabar gembira, bahwa suami saya diberi rezeki berupa umrah dari tempatnya bekerja, saya sangat terharu dan bahagia. Meskipun belum dapat ikut pergi bersama, asalkan ia pergi demi sebuah ibadah nan agung, saya sangat mendukung dan ikut mencari tahu sekaligus mempersiapkan kebutuhannya selama sembilan hari di sana nanti.  Di sini, saya akan berbagi pengalaman, tentang beberapa barang penting, yang perlu dibawa jama'ah Umroh. A. Tas Selempang. Selain pakaian Ihram, pihak travel biasanya memberikan paket berupa koper dan tas selempang. Bila Anda menjalankan Umrah Backpacker tanpa fasilitas travel, anda bisa menyiapkan tas selempang berukuran 20x15 cm, agar cukup untuk menyimpan se...

Menjawab Pertanyaan "Kapan Nikah?"

Gambar
"Kapan lulus?" "Kapan nikah?" "Kapan punya anak?" "Kapan nambah anak?" Dan pertanyaan lainnya, akhir-akhir ini banyak dikeluhkan sebagai sebab dan biang utama rasa baper, yang menimpa pemuda-pemudi Indonesia. Terutama saat lebaran tiba, momen silaturahmi seolah menjadi momok yang sebaiknya dihindari. Ya, saya sebenarnya setuju dengan pendapat ini. Jawaban dari pertanyaan itu terkadang merupakan hal gaib yang tidak kita ketahui, seperti halnya pertanyaan kapan waktu hari kiamat, bukan? Tapi, menilik kembali kebiasaan, adat, dan kultur bangsa kita, yang sudah melestarikan ramah-tamah sejak ratusan, bahkan ribuan tahun silam, tidakkah hal ini kita anggap saja sebagai bentuk basa-basi?  "Sudah pulang sekolah, dek?", "Mau ke mana, kak?", "Rumahnya di daerah mana, Mbak?", "Hari ini, tampaknya akan hujan, ya?" , dan pertanyaan lainnya, sudah sangat biasa kita temukan di angkutan umum, di mu...

Cara Membatalkan Tiket Perjalanan Kereta Api

Gambar
Musim mudik telah berlalu, saatnya para perantau kembali ke tempatnya mengadu nasib, mencari secercah harapan, mengusahakan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang. Setiap pemudik pasti paham, bagaimana ramai riuhnya arus balik. Oleh karenanya, saya mempersiapkan tiket dua bulan sebelum hari kepulangan. Dikarenakan beberapa sebab, kami terpaksa harus menunda kepulangan dan membatalkan tiket perjalanan kami.  Nah, kali ini  saya akan berbagi pengalaman pribadi, tentang proses pembatalan tiket perjalanan kereta api, yang sebelumnya sudah  dipesan secara online. Apa saja yang perlu dibawa? 1. KTP/ Paspor asli pemesan, dan fotokopiannya. Apabila mewakilkan orang lain untuk membatalkan tiket, dibutuhkan surat kuasa bermaterai, dan identitas asli pemesan/pemohon. 2. Kode booking yang sudah dikirim pihak KAI ke e-mail atau nomor ponsel  saat pemesanan tiket. Langkah-langkah Pembatalan Tiket: 1. Mendatangi stasiun kereta api, dengan membawa berkas yang dimi...

Menulis Buku Itu...

Gambar
Tadinya, saya berfikir bahwa menulis buku itu semudah nulis status FB. Tinggal ketik, kemudian serahkan ke penerbit. Dan boom, terbitlah buku baru. Pas gabung dan ikut belajar di Cloverline Creative, bener2 baru tahu dari mentor, bahwa banyak banget hal yang harus diperjuangkan untuk menghasilkan sebuah buku. Naskahnya harus bagus. Pokoknya bagus lah, enak dibaca. Bebas dari typo, sesuai dengan kaidah EYD (EBI). Kalau kebanyakan salah, begitu sampai di tangan editor, naskahnya bisa langsung dicampakkan. Trus, seandainya nih, berhasil terbit dan masuk toko buku. Jika laku, alhamdulillah, berarti terbuka lah jalan untuk menerbitkan buku berikutnya. Kalau enggak? Bukunya akan dipindah ke rak 'buku murah' yang diobral. Kalau belum berhasil? Buku itu terpaksa dihancurkan, dijadiin bubur kertas, dan didaur ulang untuk membuat kertas yang dipakai mencetak buku lain. Masya Allah, merinding pas tau bagian terngenesnya. Sedikit cerita, saat salah satu artikel saya di...