Berapa Harga Tangan Anda?

Bismillahirrahmanirrahim...


Di sini saya ingin sedikit berbagi cerita kepada para pembaca, berharap agar dengannya kita bisa mensyukuri berbagai nikmat  yang Allah anugerahkan kepada kita;

Sebuah acara talkshow mengundang seorang bapak anggota TNI yang menjadi pengguna tangan bionic pertama di Indonesia. Namanya Bapak Siswadi.
Beliau terkena musibah dengan hilangnya kedua telapak tangannya karena terkena ledakan granat saat latihan.

Pada saat itu, beliau menjabat sebagai instruktur Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir Angkatan Laut di Malang Selatan. Tugasnya adalah membimbing latihan melempar granat bagi para pemula. Dari keseluruhan granat yang dilempar, ada tiga yang busung alias tidak meledak.

Sebagai instruktur, Pak Siswadi bertanggung jawab mengamankan tiga granat busung itu. Dia harus memastikan granat tersebut aman dan tidak mencederai siapa pun. Pak Siswadi lalu menyisir lokasi untuk mencari tiga granat busung itu. Sesuai prosedur, dia menandai granat tersebut. Nanti granat itu diledakkan dengan jarak waktu tertentu.

"Dari tiga granat itu, ketemu satu. Waktu saya pegang untuk menandai, tiba-tiba langsung blaaarr," ungkapnya.

Alhamdulillah pada saat itu tubuh dan kepalanya dilindungi pakaian antigranat. Tetapi tangannya tidak dilindungi karena digunakan untuk bekerja. Kedua tangannya hingga pergelangan tangan hancur.

Dan akhirnya dokter terpaksa harus meng-amputasi dan 'merapikan' pergelangan tangannya.

Beliau kini menggunakan teknologi tangan bionic, yaitu tangan robot yang dikendalikan sinyal listrik dari otot-otot tangan lain yang masih berfungsi. Tangan buatan tersebut didatangkan dari Inggris. Software-nya berasal dari Amerika Serikat.
Nah, dengan tangan bionic ini, Pak Siswadi bisa melakukan berbagai macam hal, seperti menulis, mengambil benda, bersalaman, dan yang lainnya setelah menjalani training mengendalikan tangan selama kurang lebih dua bulan.

Menurut dokter Adi Setiyanto spOT -dokter yang menangani Pak Siswadi-, teknologi tangan bionic yang diaplikasikan kepada Siswadi merupakan yang tercanggih. Alat tersebut sudah dipasarkan secara komersial. Namun, kemampuannya terbatas. Yakni, belum bisa merasakan sensasi seperti keras, lunak, panas, dan dingin. Tangan bionic ini juga belum bisa terkena air, juga perlu di charge di malam hari layaknya ponsel.
Sementara itu, atas tanggung jawab dan keberanian dalam melaksanakan tugas, Siswadi mendapat penghargaan. Yakni, kenaikan pangkat istimewa oleh KSAL Laksamana Dr Marsetio pada 5 Desember lalu. Naik satu tingkat lebih tinggi dari sertu menjadi serka.

Berapa Harganya?

Satu tangan bionic yang digunakan Bapak Siswadi harganya berkisar 600juta rupiah. Itu belum termasuk biaya operasi dan lain sebagainya yaaa...



Saudaraku, berapa harga anggota tubuh anda?

Tangan dan kaki yang dapat melakukan berbagai gerakan dengan luwes tanpa kesusahan, dilengkapi dengan indera perasa, bentuk yang sempurna, berapa harganya? 600juta? Satu miliyar? Satu trilliun? Seharga dunia dan seisinya? Relakah anda menjualnya?

Harga pendengaran, penglihatan, sistem pernafasan, pencernaan, bahkan jantung yang berdegup tiap detiknya, berapa harganya?

Juga akal sehat, kemampuan membaca, memahami, menulis, berkarya, bakat dan perasaan yang anda miliki, berapa harganya?

Air bersih, udara segar, tanah tempat berpijak, pemandangan indah, tanaman yang tumbuh dengan subur, berapa harganya?

Bersyukurlah, kawan, kita tak perlu membayar tagihan dari fasilitas yang Allah berikan kepada kita. Jangankan untuk membayar semua, menghitungnya pun kita takkan mampu.

وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18).

Maka malulah kita, sebagai hamba yang lemah, yang hanya numpang hidup dengan fasilitas sedemikian mewah, masih terlalu sombong untuk mensyukuri nikmat, enggan untuk menunaikan kewajiban kita kepada Allah Rabb Pencipta seluruh alam.

“Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepda-Ku.” (QS. Adzariyat : 56)

Allah, jadikan kami dalam barisan para hamba-Mu yang pandai bersyukur.

Mensyukuri nikmat Allah ada tiga komponen;
Yang pertama adalah dengan hati, yaitu meyakini bahwa segala nikmat datangnya dari Allah.
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)”. (Qs. An Nahl: 53)
Kedua, dengan lisan, yaitu dengan mengucapkan kalimat thayyibah sebagai bentuk pujian kepada Allah.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم – إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ
قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ ». وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ ».
Dari Aisyah, kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”. Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “Alhamdulillah ‘ala kulli hal.” (HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh al Albani)

Ketiga, bersyukur dengan anggota badan, yaitu menggunakan nikmat tersebut dalam perkara yang Allah ridhai berupa amalan-amalan shalih. Termasuk pula nikmat gadget smartphone yang kita miliki, bila kita menggunakannya untuk mendakwahkan kebaikan, maka tentu ia akan membawa pahala yang tak terhingga.

Mengapa kita musti bersyukur?

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (Qs. At Takatsur: 8).


وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Qs. Ibrahim: 7).
Semoga bermanfaat. Wa billahi t taufiq wal hidayah, walhamdu lillah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berapa Harga Tangan Anda?"

Post a Comment