Sunnah Puasa bag.2



Bismillahirrahmanirrahim...
_______________
BERBUKA

A. Waktu Berbuka Puasa

عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ رَضيَ اللهُ عَنهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم -: «إِذَا أقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَاهُنَا، وَأدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَا هُنَا، وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ، فَقَدْ أفْطَرَ الصَّائِمُ». متفق عليه.
Dari Umar bin Khattab radiyallahu 'anhu, berkata, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila malam telah datang dari arah sini (barat), dan siang telah pergi dari arah sini (timur), dan matahari telah tenggelam, maka telah waktunya bagi yang berpuasa untuk berbuka." (Muttafaqun 'alaih)

B. Keutamaan Menyegerakan Berbuka

1. Disunahkan untuk menyegerakan berbuka setelah mendengar adzan, atau yakin dengan tenggelamnya matahari.

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ». متفق عليه .
Dari Sahl bin Sa'ad radiyallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa". (Muttafaqun 'alaih)

Ya, menyegerakan berbuka adalah slah satu sunah Rasulullah, maka, selama manusia mengikuti sunah Rasulullah, mereka akan selalu berada salam kebaikan, baik dunia maupun akhirat.

2. Menyegerakan berbuka adalah syiar kaum Muslimin, sedangkan memperlambat berbuka adalah syiarnya Ahlul kitab (Yahudi dan Nasrani).

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لاَ يَزَالُ الدِّينُ ظَاهِراً مَا عَجَّلَ النَّاسُ الفِطْرَ، لأَنَّ اليَهُودَ وَالنَّصَارَى يُؤَخِّرُونَ». أخرجه أبو داود وابن ماجه .
Dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, dari Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Agama (Islam) akan senantiasa nampak selama manusia menyegerakan berbuka puasa, karena orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

C. Berbuka Puasa Dengan Apa?

* Disunahkan berbuka dengan Ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering),
* Apabila tidak ada, maka dengan air,
* Apabila tidak ada, maka nerbuka dengan makanan atau minuman apa saja yang halal,
* Apabila yidak menemukan apapun untuk berbuka, maka cukup meniatkan dalam hatinya untuk berbuka.

عَنْ أَنَس بن مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ. أخرجه أبو داود والترمذي
Dari Anas bin Malik radiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Dahulu Rasulullah berbuka dengan beberapa butir kurma basah sebelum shalat, apabila tidak ada, dengan kurma kering, apabila tidak ada, beliau meneguk beberapa teguk air." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

D. Manfaat Berbuka dengan Kurma dan Air

1. Memberikan glukosa alami untuk lambung yang dalam keadaan kosong akan mengoptimalkan penyerapan glukosa pada tubuh.
Seseorang ketika berpuasa akan kehilangan banyak zat gula dari dalam tubuhnya, dan kurma akan mengembalikan gula dan energi yang dibutuhkan tubuh.

2. Ketika berpuasa, hati menjadi agak kering. Maka minum air ketika berbuka membuat penyerapan gizi/makanan yg masuk setelahnya menjadi sempurna.

Semoga bermanfaat, wallahu ta'ala a'lam. Wa billahit taufiq, walhamdu lillah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sunnah Puasa bag.2"

Post a Comment