Kekerasan Terhadap Anak

*Maafkan saya kalo Anda jadi baper setelah membaca status ini.

Homepageku penuh dengan berita kekerasan terhadap anak. 

Kejadian semacam itu udah banyak banget terjadi. Korbannya pun ga sedikit. 

Kalo di-share terus2an. Rasanya cuma seperti membuka luka lama yang belum juga kering.

Sekarang, coba pikir secara obyektif. Jadi orang tua itu ga mudah. Pertama: mempelajari ilmu parenting yang rasanya ga kunjung selesai, selalu ada hal baru yang tadinya ga terlintas di pikiran. Cara marah, cara memerintah dan melarang, bentuk reward dan hukuman, semuanya ada aturannya, baik dari segi syariat atau ilmu parenting masa kini. 

Kedua: ilmu kesehatan. Ga gampang menangani anak sakit, apalagi kalo rewel. Kapan membawa anak demam ke dokter, obat apa yang harus disediakan, serba-serbi MPASI, sampai merawat tubuh dan kebersihan anak, semua ada ilmunya. 

Ketiga: ilmu logika. Membedakan mana mitos mana fakta. It's not simply! Butuh banyaaaaak sekali bacaan dan referensi. 

Keempat dan terpenting: ilmu kesabaran. Ngadepin anak susah makan, 'ngeyel', kebanyakan 'tingkah', yang kadang ga sesuai sama standart ortunya itu tak semudah menjentikkan jari.

Naaah. Para baby sitter itu, kebanyakan masih muda, belum menikah. Belum sempat belajar semua cabang ilmu di atas, ngurus anak orang pun karena terpaksa butuh penghasilan.

Mengherankan ga sih, kalo banyak kejadian kekerasan terhadap anak? Kita ngadepin anak sendiri aja suka salah, suka hilang kesabaran. Apalagi mereka yang hanya mengurus 'anak orang lain'.

Jika pun memang Anda harus menitipkan anak, saran saya, titipkan pada day care yang terpercaya, atau percayakan mereka kepada orang2 yang memahami agama. 

Karena agama dan akhlak adalah sumber kebaikan, mengatur tindak tanduk seseorang dari perbuatan yang melampaui batas. Insya Allah. (MJ)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kekerasan Terhadap Anak"

Post a Comment