Peniru Ulung

Berdasarkan cerita tantenya Jihan sepulang shalat tarawih: 
Jihan dapat teman baru tadi, tapi kasian, sempet dicubiti sama temennya.

Reaksi saya: "besok lagi kalau di mushala ada anak itu dan  kebetulan dapet shaf di dekat Jihan, bawa pulang aja Jihannya."

Saya tidak pernah memberikan toleransi kepada 'kenakalan tak wajar', meskipun dilakukan oleh anak kecil sekali pun. Marah? Banget!
Bukan hanya karena anak saya disakiti, namun yang lebih penting adalah bagaimana dia merekam kekerasan, kemudian mempraktekannya. 

Balita adalah peniru ulung, saat mereka melihat suatu hal baru, akan langsung diterapkannya pada orang terdekatnya tanpa mengerti positif-negatif. Contoh: kakak dipukul temannya, sampai rumah ia akan memukul adiknya, begitulah seterusnya hingga beranak-pinak, seperti lingkaran setan. 

Itulah mengapa saya lebih memilih mendidik anak di lingkungan yang steril (baca: di dalam rumah) daripada membiarkannya terlalu banyak bergaul. Dan melegakan sekali ketika seorang ahli parenting berpendapat bahwa  balita belum membutuhkan sosialisasi. Agree!

Kelak, insya Allah, ketika Jihan sudah mengerti cara membalas dan membela diri, saya akan melepaskannya ke dunia luar, perlahan. Dibilang Kuper? Manja? Penakut? Maaf, saya tidak bisa mendengar apa yang Anda ucapkan :)

#IMHO #smartparents #belajarparenting

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peniru Ulung"

Post a Comment