Kebiasaan Membaca Unik Orang Jepang


Pada Maret 2016 lalu, Central Connecticut State Univesity melakukan studi mengenai negara yang memiliki minat baca tertinggi di dunia. Dari 61 peserta, Indonesia menduduki peringkat ke-60, di atas Boswana, di bawah Thailand. Mengejutkan bukan?

Padahal, kemajuan generasi suatu bangsa salah satunya didukung oleh minat membaca yang tinggi. 

Dari banyaknya negara-negara yang masyarakatnya cinta membaca, saya tertarik untuk menulis kebiasaan unik yang dimiliki orang-orang Jepang yang belakangan ini mengejutkan dunia dengan kemajuan teknologi dan industrinya.

Berikut ulasannya, semoga menginspirasi.

1. Membaca di perjalanan.
Duduk menunggu kedatangan bus atau selama perjalanan merupakan kegiatan yang sangat membosankan bagi sebagian orang, apalagi bila itu merupakan rutinitas yang dilakukan sehari-hari.
Kebanyakan dari kita lebih memilih mengotak-atik gawai untuk membuka media sosial atau mengobrol dengan teman seperjalanan.

Di Jepang, penumpang bus atau kereta memilih membaca buku atau komik untuk mengusir bosan. Beberapa buku pelajaran SD-SMU didesain dalam bentuk komik manga untuk menarik minat baca pelajar. Sehingga mereka banyak membaca buku di atas kendaraan.

2. Tachiyomi
Harga buku baru di Jepang tergolong mahal. Tachiyomi menjadi solusi bagi orang-orang yang tak mampu membeli. 
Tachiyomi adalah kegiatan membaca gratis di toko buku. Pengunjung toko buku dapat membaca buku sample yang telah dibuka segelnya secara gratis, sepuasnya.

Beberapa toko buku besar di Indonesia sudah menerapkan sistem ini, meskipun belum semua jenis buku dapat dibaca secara cuma-cuma.

3. Vending Machine Buku.
Jepang dikenal dengan tersebarnya Vending machine. Ada lima juta unit tersebar di penjuru negeri. Bila dihitung rata-rata, satu Vending mechine diperuntukkan untuk 23 orang.

Mesin penjual otomatis yang menjamur ini tidak hanya menjual makanan ringan dan minuman seperti yang kita lihat pada umumnya. Mereka juga menjual pakaian, payung, baterai, dan berbagai buku tentunya.

4. Perpustakaan buka di hari libur.
Pemerintah setempat menyadari bahwa di hari libur, masyarakat memiliki waktu luang untuk pergi ke perpustakaan. Oleh karenanya perpustakaan selalu buka pada akhir pekan atau liburan panjang, dan tutup pada hari Senin.

Perpustakaan yang didukung dengan sistem online memudahkan proses pinjam dan pengembalian buku. Biasanya tiap orang boleh meminjam 15 buku untuk jangka waktu dua pekan. Kuota yang cukup besar untuk mengisi waktu  dengan kegiatan bermanfaat bukan?

Sekian rangkuman mengenai kebiasaan membaca orang Jepang yang mungkin bisa kita contoh. Jangan lupa menyisihkan sebagian uang belanja untuk membeli buku ya...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Kebiasaan Membaca Unik Orang Jepang"

Post a Comment