Es Doger VS Terik Matahari

Musim hujan telah berakhir, matahari kembali eksis di langit Indonesia, yang membuat siang hari menjadi terik.
Namun, cerahnya sinar mentari tropis menjadi anugerah tersendiri bagi para pedagang minuman khususnya Es, dan para penikmat tentunya.

Foodies, sebagai pembuka tag baru di blog tercinta ini, saya akan berbagi pengalaman menikmati segarnya Es Doger saat mampir di Perumahan Citra Indah City, Jonggol, Kab. Bogor, Jawa Barat.


Perjalanan dengan sepeda motor siang itu cukup panjang. Sebelumnya, saya dan keluarga menuju daerah Cibarusah, Bekasi, untuk mengunjungi rumah seorang sahabat. Setelahnya, kami melipir ke arah Barat, menuju Citra Indah City, dan tiba di sana waktu Zuhur. Setelah menunaikan salat Zuhur dan beristirahat sejenak di Masjid Cikal Harapan, kami makan di warung Bakso Moemet, yang insya Allah liputannya menyusul yaa.


(Perbandingan kubah masjid Cikal lama dan baru)


Setalah makan, saya dan anak-anak turun di spot paling pe-we di Citra Indah -lapangan luas dengan banyak pohon rindang- untuk menikmati alam ciptaan Allah sekalian mengenalkan Sapi pada Duo Bocil. Sementara itu Baba Jihan pergi mengurus sesuatu di bank, dan saat kembali, beliau membawa  es Doger sebagai buah tangan. Oh, so sweet masya Allah.



(Spot indah -masya Allah- di Citra Indah City. Cocok untuk foto-foto atau sekedar ngadem)

Nah, jadi, gerobak es ini bisa Anda temukan di sekitar gerbang depan Citra Indah City, tepatnya di lingkungan Pasar tradisional atau Citra Indah Square. Mamangnya mangkal di pinggir jalan, insya Allah akan mudah ditemukan ya, Foodies.

Es khas Cirebon yang saya beli ini begitu nikmat di lidah. Perpaduan asam-manis tape singkong bertemu legit ketan hitam dan manisnya es puter. Tekstur roti tawar yang lembut dan agar-agar yang kenyal menetralkan rasa manis yang mendominasi minuman seharga Rp 5.000,- ini. Bagi saya sih, yes, rasanya pas. Ga tau kalo Mas Anang (?).




Yang saya lihat dari hasil riset Mbah Google, isian Es Doger ini berbeda-beda loh, Foodies. Sebagian menggunakan Kelapa Muda, Pacar Cina, Alpukat, Kolang-kaling, atau Cendol sebagai pelengkapnya. Mm, mungkin tiap pedagang sengaja memodifikasi es ini sesuai kreatifitas dan kemudahan masing-masing :).

Q: Apa bedanya dengan Es Campur, Es Teler, Es Cendol, dan kawan-kawannya?
A: Menurut saya, letak perbedaannya ada di bahan utama. Es Campur dan kawan-kawannya menggunakan es batu serut dan simple syrup (air gula) sebagai kuah, sementara Es Doger menggunakan es puter (atau es dung-dung/ tung-tung) yang terbuat dari santan dan sirup cocopandan sebagai pemanisnya.




Konon, Doger merupakan singkatan dari "Dorong Gerobak", yang memberi ciri khusus bahwa es ini dijual keliling dengan gerobak dorong. Betewe, saya baru tahu wawasan tentang ini.

Mm, gimana Foodies? Penasaran ingin mencicipi Es Doger? Bagi yang tinggal di Citra Indah City dan sekitarnya, silahkan mampir ke Citra Indah Square dan rasakan sensasi segarnya minuman tradisional Indonesia ini. Bagi yang jauh, silahkan berjuang mencari Mamang Doger terdekat di kota Anda.

Semoga bermanfaat. Jangan lupa like dan share. Ditunggu masukan dan sarannya ya, enaknya, apa nih yang harus diliput ke depannya?


Salam Foodies.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Es Doger VS Terik Matahari"

Post a Comment