Hati-hati Menulis Status Curhat

HENTIKAN LAJU JEMPOLMU 

Saat Anda merasa beban hidup begitu besar. Kesal dengan kelakuan suami, orang tua, anak, tetangga, teman, konsumen dsb. Ingin curhat, tapi tak ada tempat. 

Jiwa tak tahan ingin segera mengetik paragraf keluh di kolom status. 
Berharap ada yang menyumbang simpati, meringankan kegundahan, bahkan memberi jalan. 

Coba, tuliskan status kesalmu, tapi atur privasinya hanya khusus untukmu. 
Biarkan beberapa waktu. Baca berulang kali. Pertimbangkan dengan akal dan hati. 



Apakah bila curhatan itu dipublikasi, benar akan ada solusi atau sekedar empati? 

Bayangkan bila suami, orang tua, anak, tetangga, teman, dan konsumen Anda membacanya. Akankah menyakiti hati mereka?  

Bila mereka tak membaca, lalu untuk apa berpayah menuliskan semuanya? 

Apakah tak lebih baik tuang kemarahan pada tempatnya, daripada membuatnya menggantung memalukan di beranda? 


Bayangkan ketika diminta pertanggung jawaban kelak, tentang tingkah laku si 'jempol pengghibah'. Sudah siap menjawab?


Padahal, bila bersedia menahannya sebentar, mungkin Allah segerakan jalan keluar.
Bila dipendam dalam hati barang sejenak, ia pun takkan meledak. 
Bersabarlah, arahkan jempol ke tujuan yang bijak.


Manusia adalah makhluk sempurna. Diciptakan dengan hati dan akal pikiran. Bila satunya terlalu dikedepankan, satunya akan terbelakang dan tak lagi berperan. 


Hentikan laju jempol Anda. Karena tulisan mencerminkan pribadi pemiliknya. 

Cukuplah sebuah hadits sebagai pengingat;
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwsanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tahukah kalian apakah ghibah itu?”. Sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Yaitu engkau menyebutkan sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu”, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya: “Bagaimanakah pendapat anda, jika itu memang benar ada padanya?" Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Kalau memang sebenarnya begitu berarti engkau telah mengghibahinya, tetapi jika apa yang kau sebutkan tidak benar maka berarti engkau telah berdusta atasnya”. (H.R Muslim)




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hati-hati Menulis Status Curhat"

Post a Comment