Ladang Pahala Kelima: Puasa Sunnah

Puasa adalah sebuah amalan yang pahalanya tak terbatas. Rasulullah menjelaskan dalam sabdanya, bahwa semua amalan pahalanya satu sampai sepuluh kali lipat. Adapun puasa, hanya Allah lah yang mengetahui besaran pahalanya.

Sebagai ibu rumah tangga, alangkah baiknya bila kita memiliki amalan puasa sunah khusus yang bisa kita amalkan secara teratur.

Puasa memiliki banyak manfaat bagi psikis dan fisik pelakunya. Diantaranya adalah;

1. Menambah ketakwaan.
Takwa adalah sebaik-baik pakaian yang dikenakan seorang muslim. Dengan bertambahnya rasa takwa, dengan sendirinta rasa takut dan kecintaan kepada Allah makin bertambah pula.

2. Menjauhkan dari amarah dan ledakan emosi.
Hal ini tentu sangat dibutuhkan bagi seorang ibu, terutama saat harus berkutat dengan pekerjaan rumah yang seolah tiada habisnya.

3. Sebab dikabulkannya doa.
Penting bagi seorang ibu sekaligus istri, untuk memperbanyak doa kebaikan bagi keluarganya. Dengan rajin berpuasa, ia akan memiliki banyak kesempatan untuk peng-ijabahan doanya.

4. Mencegah kanker.
Penyakit kanker yang selama ini menjadi momok bagi sebagian orang, ternyata dapat dicegah dengan berpuasa. Rasa lapar membantu regenerasi sel, sekaligus detoksifikasi penyakit. Dengannya, pelaku puasa -dengan izin Allah- bisa terhindar dari masalah kesehatan, mulai dari jerawat, rambut rontok, obesitas, kencing batu, hingga kanker.


Berpuasa atas Izin Suami.

Seorang istri harus mendapat izin suami untuk berpuasa sunah bila suamiya ada di rumah. Hal ini jelas disebutkan dalam sabda Rasulullah;

“Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya". (H.R. Bukhari- Muslim).

Hikmah dari larangan ini adalah perihal hak suami untuk 'bermain-main' dengan istri kapanpun itu, tanpa dapat dihalangi oleh puasa sunah. Adapun saat suami tidak ada di rumah, istri boleh berpuasa sunah tanpa meminta izin.


Diantara sekian banyak jenis puasa sunah, saya akan menyebutkan tiga jenis puasa, yang bisa Anda rutinkan di rumah.

A. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa sunnah yang paling utama. Mengambil teladan Nabi Daud 'alaihis salam, dimana beliau berpuasa selang-seling; sehari berpuasa, sehari berbuka sepanjang tahun. Puasa ini -sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah- adalah puasa yang paling utama.

Puasa Daud bisa dikerjakan sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari terlarang, yaitu Idul Fitri, Idul Adha, hari Tasyrik, juga hari haid dan nifas bagi wanita.


B. Puasa Senin- Kamis.
Puasa ini cukup dikenal dan banyak diamalkan oleh para wanita, khususnya para ibu. Apabila ditanya, apa dasar kita berpuasa Senin- Kamis? Mengapa dua hari itu dikhususkan untuk puasa sunah? Maka jawabannya bisa kita dapatkan pada hadis berikut:

"Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Alloh dengan apapun akan diampuni dosa-dosanya". (HR. Muslim).

Selain manfaat puasa yang dijelaskan di awal tadi, puasa Senin- Kamis juga membuat pelakunya terbiasa on-time dan konsisten pada jadwal, termasuk menepati janji.


C. Puasa Tiga Hari Tiap Bulan.
Pada dasarnya ini boleh dilakukan kapan saja pada tiap bulan, kecuali hari-hari terlarang yang sudah dijelaskan di atas.

Tapi, manfaatnya akan lebih bila dilakukan pada hari-hari padang bulan, yang terjadi tiap tanggal 13, 14 dan 15 tiap bulan hijriyah. 

Puasa ini biasa disebut sebagai puasa Ayyamul Bidh, artinya Hari Putih, karena malamnya terang oleh rembulan. 

Penjelasan tentang puasa ini ada dalam beberapa hadis, diantaranya adalah deskripsi Ibnu ‘Abbas,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai).

Rasullah bersabda saat mengajari Abu Dzar,

“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi).

Masih banyak puasa sunnah yang dapat menjadi ladang pahala bagi Ibu, yang bisa dipelajari melalui buku-buku yang membahas puasa sunnah. 

Boleh Membatalkan Puasa Sunnah ketika Diundang Makan. 

Rasulullah bersabda:
Jika salah seorang di antara kalian diundang makan, maka penuhilah undangan tersebut. Jika dalam keadaan berpuasa, maka do’akanlah orang yang mengundangmu. Jika dalam keadaan tidak berpuasa, santaplah makanannya.” (HR. Muslim). 

Sangay dianjurkan memakan hidangan pesta, terutama apabila si pengundang akan kecewa bila kita tidak menyetuh suguhannya. 
Tips Kuat Puasa untuk Ibu Menyusui. 
Berikut adalah tips sederhana dari saya, yang selama ini saya terapkan selama berpuasa. Alhamdulillah, asi lancar, dan tetap segar sampai sore, meskipun aktifitas padat tiada henti. 

1. Mulai sahur satu jam sebelum adzan Subuh, agar tidak tergesa-gesa. Mulailah dengan minum 1sdt air jeruk nipis yang dicampur 300 ml air putih. 

2. Makan satu porsi buah. Satu porsi adalah jumlah makanan yang bisa membuat Anda cukup kenyang. 

3. Lima belas menit kemudian, minumlah infused water kurma, saya tidak mencampurnya dengan susu. 

4. Lima belas menit sebelum adzan Subuh, anda bisa makan karbohidrat plus sayuran dan lauk (hindari protein hewani), hingga adzan berkumandang. Atau dapat memakan sato porsi buah (lagi), tanpa makan nasi. 

5. Usahakan minum air 600-800 ml, sedikit demi sedikit, dari awal bangun hingga adzan.

6. Mengunyah makanan perlahan, minimal 20 kunyahan. Agar metabolisme lancar, dan lebih hemat energi. 

7. Di sela-sela menunggu, saya bisa mengambil me time, seperti menulis, shalat witir, atau sekedar merapikan rumah. 

8. Tidak tidur setelah Subuh. 

Bolehkah membatalkan puasa sunnah? 

Berikut ini saya sertakan kalender puasa sunnah tahun 2017, semoga dengannya kita bisa teratur dan makin bersemangat memanen pahala dari dalam rumah. Wallahu a'lam.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ladang Pahala Kelima: Puasa Sunnah"

Post a Comment