Lima Karakter Moral Ibu Profesional



 Bismillahirrahmanirrahim. 

Apa kabar teman-teman pembaca? Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan bahagia selalu. Alhamdulillah kali ini saya kembali menuliskan beberapa faidah dan poin penting yang saya dapatkan dari pembelajaran di Institut Ibu Profesional.  

Karakter Moral adalah suatu sifat baik yang melekat pada diri seseorang. Dalam ibu profesional, ada lima karakter moral yang perlu dimiliki seorang perempuan. 


1. Never Stopped Running, The Mission Alive!

Seorang perempuan, diciptakan Allah sebagai seorang pejuang dan sosok yang gigih. Dalam hidup, perempuan mengalami banyak fase dan peran dalam kehidupan. Dari sejak bayi, menjadi kakak, bertemu dengan kawan kecil, menjelang dewasa ia mendapati haid pertamanya, kemudian ia menempuh pendidikan yang lebih tinggi, belajar persahabatan nano-nano, kemudian ia semakin dewasa saat mendapat pekerjaan lalu menikah. Menjadi istri, menjadi ibu, membesarkan anak, menjadi ibu mertua, menua dan menjadi nenek, sampai akhirnya sampai di penghujung hidupnya. Semoga Allah memberkahi kita dengan umur dan kehidupan yang penuh ketaatan dan mengantarkan ke surga. 

Oleh karenanya, seorang ibu profesional memiliki semangat tinggi untuk terus menghadapi hal baru di setiap tahap kehidupan yang ia jalani. Selama misi hidup terus berjalan, seorang perempuan tak berhenti untuk tumbuh. 

2. Don't Teach Me, I Love to Learn

Bukan berarti seorang ibu profesional tidak mau diajari. 'Don't Teach Me' di sini maknanya adalah aku tak perlu dijejali, tak perlu disuapi, tak perlu disuruh-suruh. Cukup pantik aku dengan sedikit api, maka keingin-tahuanku bangkit dan semangat belajarku akan segera membara. 

Seorang Ibu Profesional memiliki keinginan untuk selalu mempelajari hal baru. Memperdalam keilmuan yang ia sukai, dan menjadi ahli di dalamnya. 

3. I Know I Can Be Better

Seorang perempuan harus selalu meng-upgrade dirinya ke arah yang lebih baik. Berusaha untuk menjadi lebih baik dan baik lagi ke depannya. 
"Good is not enough", baik saja tidak cukup. Seorang perempuan juga harus memiliki semangat continuous improvement dalam hidupnya agar selalu berkembang dan maju ke depan meskipun sedikit demi sedikit. 

4. Always On Time

Disipilin waktu adalah karakter selanjutnya yang seyogyanya dimiliki oleh ibu profesional. Dengan disiplin waktu, artinya kita sadar untuk menghargai nilai waktu dan oranglain. Jangan menjadi jam karet kendati -amat disayangkan- itu adalah karakter yang melekat di bangsa kita. 

Dengan membiasakan tepat waktu, kita sudah berusaha untuk berkomitmen menghargai waktu yang dimiliki orang lain dan konsisten melakukannya. 

5. Sharing Is Caring

Seorang perempuan tidak pernah ragu atau segan untuk berbagi ilmu, informasi, dan pengalaman yang ia miliki pada sesamanya. 

Seorang ibu profesional bermanfaat bagi orang sekitarnya dengan membagikan ilmu. Karena ia sadar bahwa yang ia bagikan akan menjadi amal jariyah bila dilakukan dengan ikhlas. 

Berbagi ilmu bukan sembarang berbagi. Ibu Profesional perlu memperhatikan  prinsip dalam berbagi informasi. Yaitu prinsip 3B; baik, benar, dan bermanfaat. 

Adapun tugas misi 6 kali ini adalah: saya diminta untuk merefleksikan kelima poin karakter moral diatas sebagai individu seorang perempuan, kemudian merenungkannya selama beberapa hari. Manakah yang ingin saya tingkatkan, dan bagaimana saya melatih diri untuk melekatkan karakter tersebut dalam diri saya. 

"Always On Time" adalah karakter yang saya ingin pelajari dan kembangkan. Mengapa? Karena dengan disiplin waktu, artinya saya menghargai setiap detik yang Allah karuniakan kepada saya. Saya ingin menumbuhkan karakter ini pada diri saya, lantar menularkannya ke anak-anak saya. 

On Time Dalam Hal Apa? 

1. On time saat bangun tidur

Orang bilang, semakin pagi seorang bangun dan memulai aktifitasnya, akan makin produktif ia. Percaya nggak percaya, itu terbukti dalam kehidupan saya. Saat saya bangun lebih pagi, badan terasa fresh, semangat,  dan energi positif lebih mudah untuk hadir. Sebaliknya saat bangun kesiangan, badan terasa cepat lelah dan tidak bersemangat, malah yang ada ingin kembali tidur lagi. 

Dan saya yakin, hal ini pasti berhubungan dengan doa Nabi Shalallahu alaihi wa salam: 
"Ya Allah, berkahilah ummatku pada pagi hari mereka."

2. On Time Menjalankan Ibadah

Terutama salat yang merupakan tiang agama. Allah memerintahkan kita untuk selalu salat tepat waktu. 

“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An Nisaa’: 103)

Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud)

Sumber https://rumaysho.com/7141-shalat-di-awal-waktu.html

3. On Time Saat Janjian dengan Orang Lain.

Orang yang selalu tepat waktu adalah orang yang selalu menepati janji. Dan seorang mukmin yang baik adalah seorang yang selalu menepati janjinya. Kebalikan dengan orang munafik yang memiliki karakter suka berdusta dan ingkar janji. 
Maka janganlah seorang muslimah sampai dijuluki sebagai 'tukang PHP' atau 'jam karet' karena seringnya ia terlambat dan mengingkari janji. 

4. On Time Saat Menyimak Pelajaran dan Mengumpulkan Tugas

Ini adalah karakter yang menurut saya urgen diperhatikan oleh perempuan terutama mereka yang berstatus sebagai penuntut ilmu. 
On time adalah adab yang membuat ilmu menjadi semakin berkah. 

Al-Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata:
“Sesungguhnya ilmu didatangi dan bukan mendatangi.”

Beliau juga mengatakan:
“Sesungguhnya ilmu dikunjungi dan bukan mengunjungi.”

Artinya, on time saat menyimak ilmu dan mengumpulkan tugas merupakan kunci keberkahan dan kebermanfaatan ilmu bagi diri seseorang. 

Apa Usaha Yang Saya Lakukan Untuk Dapat On Time

Memanfaatkan kalender, alarm, reminder, jam, membuat time log, planning, sampai meminta seorang untuk mengingatkan saya (terutama dalam hal pengumpulan tugas kuliah). 

Apa pentingnya Memiliki Karakter On Time?

1. Menjadi Teladan Bagi anak. 
Karakter tidak diajarkan, tapi ditularkan, kurang lebih seperti itulah yang dikatakan oleh pak Dodik Mariyanto, Co Founder Institut Ibu Profesional. 

Dengan menerapkannya mulai dari diri sendiri, Insya Allah nantinya anak akan meniru kebaikan ini, karena mereka adalah peniru yang ulung. 


2. Memenuhi Hak Orang Lain. 
Jangan sampai karena jam karet, kita mencuri waktu dan menzhalimi orang lain, karena secara langsung, ketika kita terlambat kita merusak mood seseorang, membuatnya menunggu tanpa mendapatkan apapun, merasa tidak nyaman, khawatir, dan bahkan ikut membuang waktu berharganya apabila ternyata ia punya kegiatan lain yang seharusnya lebih bermanfaat daripada duduk diam menunggu. 

3. Komitmen Itu Penting. 
Jangan membuat janji kosong dengan embel-embel 'saya usahakan untuk datang atau melakukan hal ini itu' kalau sebenarnya kita tahu tidak mampu menepati. 
Jangan sampai maksud baik untuk menyenangkan hati orang lain dengan meng-iya-kan malah berujung mengecewakan karena tidak dapat on time bahkan tidak menepati sama sekali. 
Usahakan untuk mencatat janji, memasang reminder, mempersiapkan diri, dan berusaha untuk datang tepat waktu.
Bila sudah berusaha dan masih saja ada halangan yang tidak dapat ditolerir, sampaikan segera dan jangan lupa meminta maaf. 

Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush shalihat, selesai sudah penjabaran tugas misi keenam kali ini. Semoga bermanfaat untuk saya pribadi dan teman-teman yang membacanya. 

Bila ada salah kata, mohon dimaafkan. Bila ada saran dan masukan, silahkan disampaikan. 

Barakallahu fiikum. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lima Karakter Moral Ibu Profesional"

Post a Comment