Tugas Misi 5 Matrikulasi Institut Ibu Profesional


Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillah setelah sekian puluh purnama, akhirnya bisa kembali nulis di blog ini. 

Kali ini saya akan menuliskan rangkuman pelajaran yang saya dapat di Institut Ibu Profesional, sekaligus meng-aplikasian poin-poin tersebut dengan versi saya sendiri. 

Tugas misi kelima ini adalah makna ibu profesional bagi saya, suami, teman-teman saya, dan bagaimana indikator seorang ibu profesional dalam pandangan saya. 

Ibu Profesional dalam KBBI

Berikut ini adalah arti dari kata 'ibu' dan 'profesional' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan mengetahuinya, kita bisa memahami arti masing-masing kata. 
 

Makna Ibu Profesional Menurut Saya

Selanjutnya, di sini saya menuliskan makna ibu profesional bagi saya pribadi. Mengapa harus 'versi saya'? Karena standar profesional seorang ibu tentunya berbeda tiap orang. Mengingat sebagian ibu bekerja di ranah domestik (rumah), dan sebagian bekerja di ranah publik. 

Makna Ibu Profesional Menurut Suami dan Teman-teman saya

Berikut ini adalah makna ibu profesional bagi teman dan partner hidup saya (pak suami), dan juga pendapat dari beberapa teman yang bersedia menjawab. 

Jadi jajak pendapat teman dekat ini agak unik prosesnya. Saya sengaja menyetel privasi status whatsapp untuk teman-teman yang menurut saya banyak menginspirasi. Dari sekitar 20 orang, hanya dua orang yang bersedia membantu. 

Sepertinya bagi beberapa orang, istilah ibu profesional masih kurang familiar, sehingga tidak setiap orang bisa membayangkan seperti apa gambaran ibu profesional dalam versinya masing-masing. 

Empat Kebutuhan Dasar Menjadi Anggota Keluarga

Pada dasarnya tiap anggota keluarga (terutama ayah dan ibu) perlu memiliki empat hal untuk dapat menunjang kemajuan sebuah keluarga. 


1. Mengelola mental state

Apa itu mental state? Keselarasan antara pikiran, perasaan, dan tindakan. 

Pertama yaitu kita perlu membangun pola pikir kita, misalnya ingin menjadi seorang yang berdampak di dalam keluarga dan masyarakat. Kemudian perasaan kita menumbuhkan semangat dan menyusun apa saja yang harus kita lakukan. Selanjutnya adalan kita mulai action, bertindak untuk merealisasikan apa yang sudah dibentuk oleh pikiran dan perasaan kita. 

2. Komunikasi sebaya

Bagaimana kita berkomunikasi dengan anggota keluarga. Karena pada dasarnya tiap individu dalam keluarga memiliki watak tertentu yang tentunya membutuhkan cara komunikasi yang berbeda. 

Misalnya suami yang cenderung pendiam dan pasif, perlu banyak diajak diskusi berkala dan 'ditunggu' tanpa terkesan dikejar dan diburu-buru. Anak yang perasa tentu berbeda dengan anak yang keras. Jadi penting bagi seseorang (baik perannya sebagai istri/suami/ortu) untuk mempelajari bagaimana anggota keluarganya merespon pembicaraan agar dapat menemukan cara yang tepat untuk berkomunikasi. 

3. Update status

Yang dimaksud di sini adalah upgrade ilmu dan skill, agar tidak tergilas kemajuan zaman. Upgrade ilmu teknologi sangat diperlukan pada zaman ini, termasuk cara menggunakan media sosial. Menurut saya ini sangat penting, tujuannya agar orangtua dapat menguatkan ikatan dengan anaknya, 'nyambung' saat mereka mengobrol dan berdiskusi.

Saya punya beberapa wishlist untuk dipelajari bersama suami dan anak-anak. Contohnya merajut, melukis, membuat game (bukan main game), membuat percobaan ilmiah sederhana di rumah, dan proyek berbagi rutin.  

4. Apresiasi

Saat kita menyadari bahwa usaha yang kita lakukan belum mencapai target yang ditentukan, apresiasi. Sadar bahwa segala hal baik dan buruk ada hikmahnya. Bersyukur bahwa Allah telah memberikan kita kesempatan untuk mencoba dan berusaha. Tiada usaha yang sia-sia, artinya selama kita ikhlas, pahalanya pasti akan kembali pada kita.  Meskipun kita menyadari bahwa progress usaha yang kita lakukan hanya satu persen, tak sebanding dengan rintangan yang dijalani... bila kita terus bersyukur dan berusaha, Allah akan menambahkan nikmat-Nya. Jangan pernah berhenti kecuali Allah yang menyuruh kita untuk berhenti.

Tiga Mantra Memperkuat Hubungan Keluarga

Siapa bilang dalam rumah tangga nggak boleh ada mantra-mantra? Eits, mantra di sini bukan sulap, bukan sihir loh. Mantra di sini adalah jurus yang bisa dicoba untuk mempererat chemistry antara anggota keluarga. 


1. Ngobrol bareng

Maksudnya di sini adalah membuka perbincangan ringan dengan anggita keluarga secara berkala. Seperti update kabar, bercanda, menceritakan keseharian, dan perbincangan ringan lainnya. 


2. Main bareng

Bermain adalah cara paling menyenangkan untuk menumbuhkan kebersamaan dengan keluarga. Permainan otak seperti scrabble, teka-teki, bingo, atau olahraga dan sekadar berkunjung ke taman bermain atau game center dapat cukup membantu. 


Saya biasanya memanfaatkan game center dan taman bermain gratis di ruang publik. Nantinya saat anak-anak sudah lebih besar, permainan scrabble tentu akan terasa sangat seru. 


3. Diskusi Bareng

Di sini maksudnya adalah diskusi bermanfaat jangka panjang. Contohnya merencanakan proyek bersama, membuat plan, daftar kebutuhan dan dana untuk mewujudkannya, dilanjutkan dengan membicarakan kendala yang ada, cara penyelesaiannya,  dan langkah preventif agar tidak terulang. 


Indikator Keberhasilan Ibu Profesional bagi saya


Sekian penjabaran saya untuk tugas misi kelima, beserta rangkuman sibgkat dari pelajaran yang sudah saya ambil di Institut Ibu Profesional. Semoga bermanfaat khususnya bagi saya dan bagi orang terdekat yang saya kasihi. Selesai, Alhamdulillah. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tugas Misi 5 Matrikulasi Institut Ibu Profesional"

Post a Comment