Catatan Nimitta

Partner: Jihan (9 th) Sejak kecil Jihan terlihat memiliki kecerdasan bahasa. Banyak pengalaman yang mengarahkan ke sana, salahsatunya adalah kejadian tiga tahun lalu. Kami sekeluarga berdomisili di Bogor, tahun 2020 saya mempersiapkan kelahiran Romi, kami tinggal di rumah orangtua saya di Semarang selama empat bulan.  Jihan yang saat itu berusia enam tahun bergaul dengan anak-anak asli Semarang yang medhok. Mungkin karena ia merasa berbeda, Jihan mencoba logat medhok Semarangan dan bangga dengan itu. Ia merasa tidak ada perbedaan lagi dengan teman mainnya. Medhok itu bertahan sampai kami kembali ke perantauan. Sampai teman-teman di Bogor bilang "Jihan kok lucu, ngomongnya jadi medhok". Tapi seperti tombol switch, setelah mendengar itu, hanya beberapa hari setelahnya ia bisa menghilangkan logat medhok yang sudah menempel selama empat bulan lamanya.  Setelah lancar membaca, saya ingin Jihan mencoba belajar bahasa asing. Di sekolah diajarkan bahasa Arab, dan nilainya sejauh ini ...

Partner: Jihan (9 th) Kali ini saya ingin memetakan bakat melayani Jihan. Sejauh ini menurut pengamatan saya, Jihan seperti kebanyakan anak lainnya, suka membantu dan merasa bangga saat diberi kepercayaan. Hal itu juga dikatakan oleh gurunya di sekolah, bahwa ia seting dimintai tolong melakukan hal-hal sederhana dan melakukan sesuai dengan instruksi tanpa membuat kesalahan, contohnya meminta kertas dari kantor untuk dibawa ke kelas, memanggil teman yang ada di luar, dsb.  Di rumah, kadang saat sedang sibuk, saya mempercayakan kepada Jihan (dan Umar) beberapa tugas ringan (tidak setiap hari). Seperti memandikan adik, mengambilkam adik minum/makan, mengantar adik jajan ke kantin. Selama ini ia melakukannya dengan baik, tanpa mengeluh. Dan kalaupun suatu saat ia merasa keberatan, saya tidak marah.  Rasio Bakat Melayani Enjoy ⭐️⭐️⭐️ (saat aktifitasnya ia nilai seru dan tidak membosankan, dan saat ia sedang mood/tidak kelelahan) Easy ⭐️⭐️⭐️ (latihan masih sesuai dengan kemampuannya...

Partner: Jihan (9 th) Berawal dari Jihan sering membeli barang dagangan temannya -yang hanya- pita dipotong dianggap gelang, atau kertas buku tulis digunting manjadi kartu ucapan dengan harga cukup mahal untuk standar uang saku Jihan. Saya ingin mengajarkan kepada Jihan standar kualitas barang yang layak jual.  Saya ingin mengajarkan pada Jihan (dan semua anak saya) bahwa berjualan itu butuh effort dan trik, tidak bisa asal menjual barang yang tidak ada valuenya, ditambah lagi memaksa orang lain untuk membeli barang tersebut.   Saya menawarkan apakah Jihan mau belajar membuat benang rajut untuk dijual? Ia setuju. Akhirnya saya lagi-lagi berbekal video youtube mempelajari tutorial membuat gelang dan mengenal berbagai benang sebagai bahan baku.  Setelah bahannya datang, Jihan membuat satu untuk dirinya sendiri. Lalu ia pakai di sekolah dan ia tawarkan kepada teman-temannya. Ia memasang harga tiga ribu rupiah untuk satu gelangnya, warna bebas mem...

Partner: Jihan (9 th), Umar (7 th) Hari ini saya mengajak anak-anak untuk belajar menggambar  langsung menggunakan krayon, tanpa pensil dan alat bantu lainnya.  Dibantu dengan tutorial instagram, saya dan anak-anak menikmati sesi menggambar bersama. Umar yang sebelumnya kurang PD dengan kemampuan menggambarnya menjadi lebih PD kali ini, dan hanya meminta sedikit bantuan.  Jihan sempat membawa pensil dan penggaris untuk membantu agar gambarnya lebih simetris, namun saya bilang kepadanya untuk lebih percaya diri dengan kemampuannya, tidak perlu khawatir garisnya tidak lurus, karena menurut saya gambar dengan krayon bisa lebih fleksible. Ia pun mendengarkan dan mulai menggambar semangka setelah sekian lama hanya memperhatikan saya dan Umar menggambar.  Rasio Bakat Menggambar yang Dapat Saya Lihat:  Jihan  Enjoy ⭐️⭐️⭐️⭐️ Easy ⭐️⭐️⭐️ Excellent ⭐️⭐️⭐️ Kesimpulan untuk Jihan, ia suka menggunakan krayon dan suka mencoba gambar-gambar yang sedikit rumit. Ia juga sel...

Partner: Jihan (9 th) Hari ketiga ini Jihan melihat video di Youtube. Fokusnya kali ini adalah melihat content creator mengedit video sehingga ada efek-efek anime. Jihan menikmati beberapa video dan mengamati efek-efek yang dibuat di dalamnya.  Saya bilang bahwa untuk saat ini saya belum tahu bagaimana caranya, dan insya Allah ke depannya ingin mencari tahu dan belajar bersama.  Seorang content creator tidak bisa memisahkan diri dari proses editing. Meskipun beberapa content creator menggunakan jasa editor, setidaknya seorang content creator tetap harus bisa melakukan editing dasar agar ciri khasnya selalu ada meskipun berganti tim   Kali ini saya hanya memperkaya wawasan Jihan, kami belum sempat mencoba mengedit video karena keterbatasan waktu. 

Partner tantangan hari ini adalah Jihan Mahira (9 th) Jihan ingin mencoba membuat video dan mengupload di youtube. Dia mengambil video crafting membuat buku kecil-kecil menggunakan kamera depan tab. Nggak nyangka ternyata hasil videonya lumayan, stabil dan jelas. Hanya saja suaranya kurang terdengar.  Saya membantu meng-edit video dan memberikan deskripsi video menggunakan aplikasi Capcut, lalu mengunggahnya di akun Youtube saya.  Jihan sangat senang dan puas melihat hasil editan saya. Ia meminta teman-temannya untuk men-subscribe channel youtube saya dan semangat melanjutkan membuat beberapa video lainnya. Hanya saja saya belum sempat edit dan upload.  Video Jihan Membuat Buku Kecil  bisa dilihat di Youtube Channel  ini . Potensi Bakat Yang Terlihat: Konten Creator Enjoy ⭐️⭐️⭐️ (Suka dan menikmati momen) Easy ⭐️⭐️ (Tidak kesulitan) Excellent ⭐️⭐️ (Hasil cukup baik) Earn ⭐️⭐️⭐️ (Berpotensi menghasilkan uang)