Nasihatku Untuk Kaum Perempuan (Bag. 1)

Ikhlas dan Menjaga Waktu


Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Umar, Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: 


الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ


“Amalan itu tergantung niatnya. Tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah untuk (meraih ridha) Allah dan rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan (ridha) Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa yang berhijrah untuk mendapat dunia atau menikahi seorang wanita, maka ia akan mendapatkan tujuan hijrahnya.” (Kitab Al-Fath jilid 1 halaman 135)


Nasihat Takwa

Aku menasihati diriku dan para pembaca untuk bertakwa kepada Allah -azza wa jalla- dalam kedaan sepi maupun ramai, dan mengikhlaskan amal untuk mendapatkan wajah Allah yang mulia. Jangan beramal untuk riya’ atau berbangga dengan amalan kita, dan selalu menjaga agama kita karena kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak. 


Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda dalam hadis yang diriwayatkan Adi bin Hatim: 


مَا مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلِهِ وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ


"Setiap dari kalian akan diajak bicara oleh Rabbnya tanpa penterjemah. Saat melihat sebelah kanannya, ia tidak melihat kecuali amalnya. Saat melihat ke kiri, ia tidak melihat kecuali amalnya. Ketika melihat ke depan, ia tidak melihat kecuali neraka di hadapan wajahnya. Bertakwalah kepada Allah meskipun dengan (menyedekahkan) separuh kurma.” 


Yang dimaksud dengan الترجمان adalah orang yang mengalihkan suatu bahasa ke bahasa lain.


Takwa (التقوى) adalah ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. 


Allah menciptakan kita dengan suatu tujuan


Firman Allah: 

اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ

Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al-Mukminun: 115)


وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ (٣٨) مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ 


Tidaklah Kami ciptakan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya secara main-main. Tidaklah Kami ciptakan keduanya, kecuali dengan hak. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka tidak mengetahui (QS. Ad-Dukhan: 38-39)


Firman Allah -subhanahu wa ta'ala-:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ


“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Al-Ahqaf: 3)


Firman Allah -subhanahu wa ta'ala-:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا

“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia.” (QS. Shad: 27)


Firman Allah -subhanahu wa ta'ala-:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّۗ وَاِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيْلَ

“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Sesungguhnya kiamat pasti akan datang. Maka, maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS. Al-Hijr: 85)


Dalil-dalil di atas menjelaskan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi untuk menegakkan agama dan tauhid.


Diterjemahkan secara ringkas dari kitab "Nashihatii Lin Nisaa'" Nasihatku Untu Kaum Perempuan. Karya Ummu Abdillah binti Syaikh Muqbin bin Hadi Al-Wadi'i. Hal. 12-13

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nasihatku Untuk Kaum Perempuan (Bag. 1)"

Post a Comment