Pentingnya Ikhlas dan Takwa
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Umar, Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Amalan itu tergantung niatnya. Tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah untuk (meraih ridha) Allah dan rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan (ridha) Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa yang berhijrah untuk mendapatkan dunia atau menikahi seorang wanita, maka ia akan mendapatkan tujuan hijrahnya.” (Kitab Al-Fath jilid 1 halaman 135)
Nasihat Takwa
Aku menasihati diriku dan pembaca sekalian untuk bertakwa kepada Allah -azza wa jalla- baik dalam keadaan sepi maupun ramai, serta mengikhlaskan amal demi mendapatkan wajah Allah yang mulia. Janganlah beramal karena riya’ atau berbangga dengan amal yang telah kita lakukan, dan selalu menjaga agama kita, karena kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak.
Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Adi bin Hatim:
مَا مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلِهِ وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Setiap dari kalian akan diajak bicara oleh Rabbnya tanpa penterjemah. Ketika melihat ke kanan, ia tidak akan melihat selain amalnya. Ketika melihat ke kiri, ia hanya akan melihat amalnya. Dan ketika ia melihat ke depan, ia tidak akan melihat selain api neraka yang menghadap wajahnya. Bertakwalah kepada Allah meskipun dengan (menyedekahkan) separuh kurma.”
Takwa (التقوى) adalah ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya.
Allah menciptakan kita dengan tujuan yang jelas. Firman Allah:
اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ
“Apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu hanya main-main dan kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mukminun: 115)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لٰعِبِيْنَ (٣٨) مَا خَلَقْنٰهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Tidaklah Kami ciptakan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya secara main-main. Kami ciptakan keduanya dengan penuh hak, namun kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.” (QS. Ad-Dukhan: 38-39)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.” (QS. Al-Ahqaf: 3)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاۤءَ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلًا
“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia.” (QS. Shad: 27)
وَمَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّۗ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيْلَ
“Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, kecuali dengan benar. Sesungguhnya kiamat pasti akan datang. Maka, maafkanlah mereka dengan cara yang baik.” (QS. Al-Hijr: 85)
Dalil-dalil di atas mengingatkan kita bahwa Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang jelas, yaitu untuk menegakkan agama dan tauhid.
Teks ini merupakan terjemahan ringkas dari kitab "Nashihatii Lin Nisaa'" (Nasihatku Untuk Kaum Perempuan) karya Ummu Abdillah binti Syaikh Muqbin bin Hadi Al-Wadi'i, halaman 12-13.
Komentar
Posting Komentar