Nasihatku Untuk Kaum Perempuan (Bag. 4)

Dahulu tiap datang ke Quba, Rasulullah saw selalu mampir ke rumah Ummu Haram binti Milhan dan selalu dijamu. Saat itu Ummu Milhan adalah istri dari Ubadah Bin bin Shamit. Pada suatu hari, seperti biasa Rasulullah dijamu olehnya, kemudian Rasulullah berbaring dan tertidur. Saat terbangun, Rasulullah tertawa. Ummu Haram menanyakan alasan beliau tertawa.

Rasulullah menjawab, “aku melihat sebagian dari umatku melakukan perang di jalan Allah. Mereka menaiki lautan seperti raja di atas singgasananya.”

Ummu Haram berkata, “doakan aku agar termasuk dalam pasukan itu.”

Rasulullah saw bersabda, “engkau termasuk yang pertama.” HR. Bukhari Muslim

Pada zaman pemerintahan Muawiyah, Ummu Haram ikut dalam pasukan perang di laut. Sesampainya di tujuan, ia terjatuh dari keledainya hingga wafat. 


Dari cerita di atas, kita bisa melihat bagaimana sikap para sahabat Rasulullah, menolong orang sakit, kelaparan, kesempitan, rela meninggalkan tanah air dan keluarga, memerangi orang kafir dengan pedang mereka… hanya mengharap pahala dan surga dari Allah. 


Adapun kita, kita banyak mengeluh kepada Allah dalam hal mempersiapkan diri untuk akhirat. Para laki-laki merasa berat untuk memperjuangkan akhirat, apalagi wanitanya -kecuali bagi yang Allah kehendaki-. 


Ketahuilah, usaha dan semangat dalam ketaatan akan mengantarkan kita pada jalan yang lurus tanpa hambatan. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ


Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan.

(Al-‘Ankabūt [29]:69)


Dan Allah memerintahkan yang demikian, sebagaimana dalam firmanNya:


وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖۗ 


Berjuanglah kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya. (Al-Ḥajj [22]:78)


Rasulullah berssbda, “bersungguh-sungguhlah dalam melakukan hal yang bermanfaat, mintalah pertolongan pada Allah dan jangan bersikap lemah.”


Sikap lemah di sini lebih ringan tingkatannya dibanding malas. Sikap lemah bisa saja disebabkan oleh sakit atau usia senja. Berbeda dengan rasa malas yang merupakan sifat tercela.


Malas lawannya rajin. Dahulu Nabi saw berlindung pada Allah dari sifat ini. “Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari sikap lemah dan malas.”


Seorang penyair berkata: 

Aku tak pernah menemukan kekurangan manusia 

Yang lebih parah dari kehilangan kemampuan untuk berjuang

Tidak ada yang lebih rugi dari seseoranh yang Allah berikan kesehatan dan waktu luang, lalu tidak ia gunakan untuk melakukan kebaikan.

Rasulullah bersabda, “dua nikmat yang banyak dilupakan manusia; kesehatan dan waktu luang.”

Diringkas dan diterjemahkan dari kitab Nashihatii Lin Nisaa'. Penulis: Ummu Abdillah binti Syaikh Muqbil bin Hadi Al-wadi'i. Halaman 17-20

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nasihatku Untuk Kaum Perempuan (Bag. 4)"

Post a Comment