Perangai yang Harus Dimiliki Seorang Muslim

Seorang Muslim seharusnya memiliki minimal satu dari dua perangai berikut:

1. Disibukkan untuk taat kepada Allah.

2. Menyibukkan diri untuk taat kepada Allah.


Seorang penyair berkata:

"Masa muda, waktu luang, dan kekuasaan

Merupakan kerusakan yang sangat membahayakan jiwa."


Imam Syafi'i rahimahullah pernah berkata,

"Aku pernah duduk di majelis orang-orang Sufi, dan aku tidak mendapatkan faedah apapun selain pepatah, 'Waktu itu seperti pedang, bila engkau tidak menggunakannya untuk memotong, ia akan memotongmu,' dan 'Apabila jiwa tidak dibuat sibuk dalam ketaatan, ia akan sibuk dengan hal-hal yang buruk.'"


Sesungguhnya kebenaran itu sering terasa pahit dan berat. Godaan syahwat dan ketamakan membuat jiwa manusia merasa sesak. Rasulullah saw. bersabda, "Surga dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci, sedangkan neraka dikelilingi oleh syahwat (hal-hal yang menarik hati)."

Begitu pula jiwa manusia sering diliputi rasa malas. Namun, dengan dibiasakan untuk melakukan kebaikan, jiwa akan tunduk dan patuh.

Jiwa akan bersemangat jika diberi motivasi. Sebaliknya, jika dibiasakan dengan hal-hal kecil, ia akan kehilangan semangatnya.

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, 

"Jiwamu itu seperti hewan ternakmu. Apabila ia merasakan semangatmu, ia akan bersemangat juga. Namun, bila ia merasakan malasmu, ia akan memperbudakmu dan terus meminta dituruti keinginannya."


Ibnu Hajar rahimahullah juga berkata, "Jiwa memiliki dua sifat: menikmati syahwat dan menghindari ketaatan."


Orang yang pandai mengendalikan dirinya dalam batas ketaatan tidak akan melakukan hal yang haram dan tidak akan meninggalkan ketaatan. Ini adalah bentuk jihad, sebagaimana yang disebutkan dalam hadis: "Mujahid adalah orang yang melawan dirinya sendiri di jalan Allah."



Tiga Jenis Musuh

1. Musuh dalam perang.

2. Syetan.

3. Jiwa dalam diri sendiri.

Jiwa dalam diri sendiri termasuk musuh yang paling dekat karena ia selalu mengajak kepada kenikmatan syahwat. Jiwa ini berada dalam hati pemiliknya.


Tazkiyatun Nufus (Mensucikan Hati)

Mensucikan hati memiliki keutamaan yang besar. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."

(Asy-Syams [91]:10)

Tazkiyatun nufus akan menekan godaan syetan dan membuat pemiliknya meraih surga, insya Allah. Tidak ada kerugian yang lebih buruk selain kerugian diri sendiri.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Katakanlah, 'Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarga mereka pada hari Kiamat. Ingatlah, yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.'" (Az-Zumar [39]:15)

Diringkas dan diterjemahkan dari kitab "Nashihatii Lin Nisaa', Nasehatku Untuk Kaum Perempuan". Penulis: Ummu Abdillah binti Syaikh Muqbil bin Hadi Al-wadi'i. Halaman 20-22


Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Kata-Kata Bahasa Arab Sedih dan Artinya [+Gambar]

Renungan Anak Santri

35 Quotes About Love dan Artinya