Nasihatku Untuk Kaum Perempuan (Bag. 6)

Penting bagi kita untuk menghisab diri kita sendiri sebelum dihisab oleh Allah di akhirat kelak. Seorang oenyair berkata:

Tidak ada yang mencelaku lebih parah daripada diriku sendiri

Sebagaimana tidak ada yang mampu mencukupi kemiskinanku kecuali apa yang digenggam oleh tanganku


Tabiat jiwa manusia adalah suka terhadap olahraga dan kesenangan. Ini merupakan hak bagi jiwa dan harus dipenuhi sesuai dengan koridor syariat. Sabda nabi saw, “dan bagi dirimu ada hak yang harus kau tunaikan.”


Kesehatan bukan hal yang abadi. Akan ada rasa sakit yang menghampiri, kendati itu disebabkan oleh usia yang lanjut. Dan sungguh usia lanjut dapat menghalangi seseorang dari melakukan amala baik. 


Seorang muda merasa senang dengan kesehatannya yang prima

Maka lihatlah apa yang kau dapat setelah .asa sehat

Seorang muda akan kembali setelah kesehatan dan kestabilannya runtuh

Saat ia ingin bangkit namun tak mampu danharus harus dibantu


Kesehatan membantu seseorang untuk menyelesaikan urusan agama dan dunianya. Abu Bakar pernah berkata, “mintalah kesehatan kepada Allah. Sungguh sebaik-baik karunia Allah kepada seseorang adalah kesehatan.”


Apabila seorang mukmin menyia-nyiakan waktu dan kesehatannya dan tidak mengambil manfaat darinya, pasti kelak akan menyesal dan merasa rugi.

Seorang yang bahagia adalah orangbyang mengambil pelajaran dari kisah orang lain, bukan orang yang diambil pelajaran dari kisahnya. 


Ingatlah, waktu luangmu akan diambil darimu suatu saat nanti. Sebagaimana sabda Nabi, “bersegeralah mengerjakan amal kebaikan sebagaimana engkau memotong malam yang gelap. Ada orang yang pagi harinya mukmin, lalu menjadi kafir pada sore hari. Ia menjual agamanya demi sedikit kesenangan dunia.”


Kesenangan pada dunia akan terkikis dengan memperbanyak belajar ilmu agama, mudzakarah, dan menghafal. Apabila kesenangan dunia menguasai hati, ia akan melemahkan ingatan. Oleh karenanya sebagian ulama ketika mendapat jabatan sebagai hakim (cont: Syarik Bin Abdillah An-Nakha'i), hafalannya menjadi lemah karena banyak menangani urusan dunia. Sebagian lagi malah bertambah ilmunya dengan menjadi hakim, karena tiap masalah yang ia hadapi selalu dibahas berdasarkan ilmu. 


Sesungguhnya waktu itu sangatlah berharga, lebkh berharga dari uang milyaran atau emas dan perak. Waktu yang telah pergi tak akan lagi kembali. 


“Jadilah seseorang yang kakinya memijak tanah, namun cita-citanya berada di samping bintang-bintang”. 


Waktumu adalah milik Allah, dan segala yang milik Allah tidak boleh digunakan kecuali dengan izinNya. 


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 



قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ


Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

(Al-An‘ām [6]:162)


Maka jagalawaktunumu, eahai muslimah. Suburkan ia dengan kebaikan karena waktu ibarat kepala. Terutama sebelum engkau memiliki anak, karena tentunya waktumu akan lebih luang. Setelah engkau mempunyai anak kelak, waktumu akan banyak terbagi dengan berbagai kesibukan. 


Waktu lebih berharga untuk kau jaga

Namun nyatanya ia begitu mudah berlalu saja


Mintalah dan jangan pernah bosan meminta

Karena penyakit seseorang adalah rasa bosan

Tidakkah kau melihat tali yang digoreskan

Di atas batu keras akan meninggalkan bekas jua

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nasihatku Untuk Kaum Perempuan (Bag. 6)"

Post a Comment