Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Uang Lebaran

Ini sebetulnya tambahan part dari tulisanku mengenai pemberian ke anak. Aku menulis ini karena sepertinya masih relate dengan tulisan sebelumnya.  Uang lebaran itu barkaitan hak anak. Diberikan oranglain untuk mereka pakai, namun perlu dikontrol agar optimal nilai manfaatnya. Orangtua tugasnya mewakili mereka untuk mengelolanya. Jadi, selagi bisa, jangan sampai membuka investasi bodong. Ini juga sebagai pengingat untuk diriku sendiri. Selama ini, aku menggunakannya untuk beberapa hal berbeda, yang mungkin bisa jadi ide untuk teman-teman.  Yang pertama, reward diri sendiri.  Karena uang lebaran biasanya didapat setelah sebulan penuh berpuasa, anak-anak boleh membelanjakan sebagian uang lebarannya sesuai keinginan mereka, tentunya setelah mendiskusikannya denganku. Sejauh ini, mereka pernah menggunakannya untuk membeli mainan, jam tangan, sepatu roda, dan kacamata renang. Tiap tahun berbeda sesuai preferensi mereka. Kedua, investasi logam mulia. Ini salahsatu bentuk investa...

Nikmat Waktu Luang dan Kesehatan

Gambar
Penting bagi kita untuk menghisab diri kita sendiri sebelum Allah menghisab kita di akhirat nanti. Seorang penyair pernah berkata: "Tidak ada yang mencelaku lebih keras daripada diriku sendiri, Sebagaimana tidak ada yang mampu mencukupi kemiskinanku selain apa yang ada di genggaman tanganku." Tabiat jiwa manusia memang cenderung mencari kemewahan dan kesenangan. Ini adalah hak bagi jiwa yang harus dipenuhi, namun tetap dalam batasan syariat. Sebagaimana sabda Nabi SAW, "Dan bagi dirimu ada hak yang harus kau tunaikan." Kesehatan bukanlah sesuatu yang kekal. Suatu saat, rasa sakit pasti datang, baik karena usia yang semakin bertambah ataupun faktor lainnya, yang bisa menghalangi kita untuk beramal baik. Di masa muda, seseorang merasa senang dengan kesehatan yang prima. Namun, lihatlah apa yang terjadi setelah masa itu berlalu. Ketika kesehatan dan kestabilan mulai runtuh, kita akan menyadari bahwa, tanpa kesehatan, kita tak mampu berbuat banyak, bahkan membutuhk...

Perangai yang Harus Dimiliki Seorang Muslim

Gambar
Seorang Muslim seharusnya memiliki minimal satu dari dua perangai berikut: 1. Disibukkan untuk taat kepada Allah. 2. Menyibukkan diri untuk taat kepada Allah. Seorang penyair berkata: "Masa muda, waktu luang, dan kekuasaan Merupakan kerusakan yang sangat membahayakan jiwa." Imam Syafi'i rahimahullah pernah berkata, "Aku pernah duduk di majelis orang-orang Sufi, dan aku tidak mendapatkan faedah apapun selain pepatah, 'Waktu itu seperti pedang, bila engkau tidak menggunakannya untuk memotong, ia akan memotongmu,' dan 'Apabila jiwa tidak dibuat sibuk dalam ketaatan, ia akan sibuk dengan hal-hal yang buruk.' " Sesungguhnya kebenaran itu sering terasa pahit dan berat. Godaan syahwat dan ketamakan membuat jiwa manusia merasa sesak. Rasulullah saw. bersabda, "Surga dikelilingi oleh hal-hal yang dibenci, sedangkan neraka dikelilingi oleh syahwat (hal-hal yang menarik hati)." Begitu pula jiwa manusia sering diliputi rasa malas. Namun, dengan d...

Sikap Para Sahabat Rasulullah dan Pelajaran bagi Kita

Gambar
Dahulu, setiap kali Rasulullah saw. berkunjung ke Quba, beliau selalu mampir ke rumah Ummu Haram binti Milhan yang merupakan istri dari Ubadah bin Shamit. Pada suatu hari, seperti biasa, Rasulullah dijamu oleh Ummu Haram. Setelah makan, beliau berbaring dan tertidur. Ketika terbangun, Rasulullah tertawa. Ummu Haram pun menanyakan alasan beliau tertawa. Rasulullah saw. menjawab, "Aku melihat sebagian dari umatku berperang di jalan Allah. Mereka berlayar di lautan seperti raja yang duduk di atas singgasananya." Ummu Haram berkata, "Doakan aku agar termasuk dalam pasukan itu." Rasulullah saw. bersabda, "Engkau termasuk yang pertama." (HR. Bukhari dan Muslim) Pada masa pemerintahan Muawiyah, Ummu Haram ikut dalam pasukan perang di laut. Sesampainya di tempat tujuan, ia terjatuh dari keledainya dan wafat. Dari cerita ini, kita dapat melihat bagaimana sikap para sahabat Rasulullah yang penuh pengorbanan. Mereka rela meninggalkan tanah air, keluarga, dan ha...

Dunia, Ibarat Reruntuhan yang Akan Hilang

Gambar
Dunia, Tempat Berteduh Sementara yang Menipu Dunia ini hanyalah tempat berteduh sementara. Ia adalah tipuan yang mengundang kehancuran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Wahai sekalian jin dan manusia, bukankah telah datang kepada kalian rasul-rasul dari kalangan kalian sendiri yang membacakan ayat-ayat-Ku dan memperingatkan kalian tentang pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab, "Kami telah menyaksikan atas diri kami sendiri bahwa kami adalah orang-orang yang kafir." (QS. Al-An‘ām [6]:130) Seorang penyair berkata: "Dunia dan seisinya berkata padaku, Berhati-hatilah dari kehancuran dan kefanaan. Janganlah kalian tertipu oleh senyumku, Terlihat mengundang tawa, tapi hakikatnya membuatmu menangis." Dunia adalah tempat penuh keluh kesah dan kelelahan. Seorang pemimpin tidak selalu merasa tenang dengan kepemimpinannya, seorang pedagang tidak sepenuhnya bahagia dengan pekerjaannya, begitu pula seorang petani. Dunia memang bisa terasa menyenangkan ba...

Tujuan Penciptaan Manusia

Gambar
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mempersiapkan kita untuk sebuah tujuan besar. Allah berfirman: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (QS. Aż-Żāriyāt [51]:56) Ibadah, dalam pengertian bahasa, berarti tunduk dan merendah . Sementara itu, ibadah dalam istilah mencakup segala perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah, baik berupa perkataan maupun amal lahir dan batin. (Syaikhul Islam dalam kitab Ubudiyyah) Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman lagi: "Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."  (QS. Al-Mulk [67]:2) Seringkali kita berpikir bahwa tujuan kita diciptakan adalah untuk menikmati kehidupan dunia, untuk makan, minum, dan bersenang-senang. Padahal, justru kita diciptakan untuk menjalani tujuan hidup sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Jangan sampai kita terjebak dalam kelalaian dunia. Sungguh, waktu kita di...

Pentingnya Ikhlas dan Takwa

Gambar
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Umar, Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلِى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا، أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ “Amalan itu tergantung niatnya. Tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah untuk (meraih ridha) Allah dan rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan (ridha) Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa yang berhijrah untuk mendapatkan dunia atau menikahi seorang wanita, maka ia akan mendapatkan tujuan hijrahnya.” (Kitab Al-Fath jilid 1 halaman 135) Nasihat Takwa Aku menasihati diriku dan pembaca sekalian untuk bertakwa kepada Allah -azza wa jalla- baik dalam keadaan sepi maupun ramai, serta mengikhlaskan amal demi mendapatkan wajah Allah yang mulia. Janganlah beramal karena riya’ atau berbangga dengan amal ya...