Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2025

Hak, Adab, dan Hati yang Lapang

Gambar
Pagi itu, Umar mendatangiku dan bertanya, “Mah, siapa yang jemur selimut di jemuran depan?” Aku tahu jawabannya, namun memilih untuk tidak menjawab agar Umar tidak melanjutkan perbincangan itu. “Nggak tahu, Mar…” “ART sebelah, Mah, yang jemur. Udah izin belum?” “Belum, Mar. Nggak apa-apa, lagian Mama juga lagi nggak pakai.” “Nggak bisa gitu, Mah. Harus tetap izin dong. Masa pakai jemuran orang sembarangan…” Tak bisa dihindari, percakapan yang ingin kuhentikan sejak awal tetap bergulir. Satu sisi, aku bangga dengan kepekaan Umar dalam menerapkan adab keseharian. Seperti yang pernah kuceritakan di tulisanku yang lain, bahkan kepada saudara sendiri pun kita wajib meminta izin jika ingin meminjam barang dan tidak mengguanaknnya sampai benar-benar diizinkan.  Setidaknya aku tahu nilai itu sudah tertanam pada dirinya. Jadi wajar ia akan merasa risih dan heran ketika melihat ada orang yang tidak menerapkannya. Namun di sisi lain, sebagai orang dewasa -dan mungkin pikiran banyak orang dews...