Perjalanan Panjang Bag 8
Hamil dengan anak-anak yang sudah mulai sekolah membuat pilihanku sangat terbatas soal tempat melahirkan. Targetku sederhana saja: mencari rumah sakit yang paling dekat, proses lahiran yang paling mudah, dan menginap di rumah sakit sesingkat mungkin.
Pulang ke Semarang sama sekali gak bisa menjadi pilihan saat ini, mengingat anak-anak harus bersekolah, sementara suamiku dengan kegiatannya yang war wer wor, tidak memungkinkan mengurus dua anak sendirian sambil bekerja.
Sebagai ikhtiarku agar semuanya aman, aku banyak belajar teknik. Mulai dari cara menurunkan bayi ke panggul, teknik napas untuk menghadapi kontraksi... Baik dari podcast dan mendaftar kelas hypnobirthing. Aku paham dirimu mudah overthinking, jadi perlu sedikit belajar untuk rileks. Rasanya seperti mempersenjatai diri pelan-pelan, supaya ketika waktunya tiba, aku lebih siap.
Kebetulan HPL-ku kali ini jatuh di momen yang super rame: antara akhir Desember sampai awal Januari.
Anak-anak masih ujian dan class meeting di awal–tengah Desember, lalu libur, lalu masuk sekolah lagi tanggal 28 Desember.
Artinya… kalau aku masuk masa “matang” antara tengah Desember sampai awal Januari, aku punya tiga kemungkinan momen, dan masing-masing punya risiko logistiknya sendiri.
Lalu, memangnya kenapa?
Karena aku perlu menyiapkan rumah dan anak-anak untuk survive tanpa aku dan suami selama 2–3 hari. Atau kalau kondisi mengharuskan, lebih lama.
Rencana Logistik Makanan
Rencanaku untuk anak-anak
1. Nasi beku. Rice cooker-ku sedang agak error, jadi butuh melakukan beberapa trick dan hack agar nasinya tetap normal. Aku tidak yakin anak-anak bisa telaten melakukanya tanpaku.
2. Lauk beku homemade: rendang, ayam suwir berbumbu, ayam kecap, opor, teriyaki, tongkol suwir
3. Lauk instan: abon, nugget, sosis
4. Cemilan kering: snack pabrikan untuk jaga-jaga kalau kantin pesantren tutup.
5. Cemilan frozen: bakpau, roti tawar, donat siap santap
Rencananya, aku akan mengajarkan dua anakku cara memanaskan nasi dengan kukusan, termasuk teori dan praktek. Aku akan memasang poster di dapur untuk dilihat ketika dibutuhkan. Untuk lauk instan dan cemilan, mereka sudah cukup lancar karena sering membantuku sejak aku hamil muda.
Rencana Kebersihan Rumah
Anak-anak sudah biasa menyapu dan mengepel, tapi tetap ingin kuajari caraku supaya hasilnya rapi san maksimal.
Untuk urusan cuci baju, aku tidak mewajibkan. Harapannya aku hanya butuh 2–3 hari di rumah sakit, jadi cucian menumpuk pun tidak apa-apa. Tapi tetap ada langkah preventif bila baju mereka habis sebelum aku pulang atau aku harus lebih lama dirawat.
Faktor Keamanan & Tidur
Untuk keamanan, aku cukup tenang karena tinggal di pesantren dengan gerbang yang dijaga satpam. Anak-anak hanya perlu mengunci pintu dan jendela malam hari, dan memastikan seluruh alat elektronik aman.
Untuk urusan tidur, aku mempercayakan pengawasan pada adikku yang bekerja di pesantren. Tapi aku paham kegiatannya padat, jadi aku tidak ingin membebaninya terlalu jauh. Ia hanya akan mengawasi secara part time.
Selain itu, aku juga menyiapkan instruksi keamanan dapur, keamanan rumah, perawatan luka sederhana jika diperlukan. Harapannya mereka bisa tetap on track selama aku dan suami di rumah sakit.
Anak-anak juga akan kubekali tablet dengan kartu SIM, karena di pesantren listrik kadang padam even saat cuaca cerah. Wifi jadi tidak bisa selalu diandalkan, jadi mereka tetap butuh akses internet yang stabil kalau ada hal mendesak.
Semua ini masih di kepalaku, tipikal seorang pemikir dan perencana. Saat ini belum semua terlaksana, anak-anak pun belum banyak berlatih, dan aku masih mencicil persiapan perlahan.
Kekhawatiran Terbesar
Kekhawatiran terbesarku adalah jika aku melahirkan di masa libur panjang, saat anak-anak libur, artinya adikku libur dan mudik, dan tidak ada kerabat dewasa dalam radius dekat.
Aku tetap yakin insya Allah mereka aman, dengan segala kemajuan teknologi dan alat komunikasi yang ada. Tapi tetap rasanya harus ada orang dewasa yang sesekali mengecek keadaan mereka. Kalau skenario ini terjadi, aku mungkin harus meminta bantuan tetangga untuk check in kecil-kecilan.
Bagaimana menurut pembaca, apakah ada hal lain yang perlu kupersiapkan?
Komentar
Posting Komentar