Jurnal Qur'an 1

Surat Al-Maidah 

Tema: Loyalitas, Identitas Umat, dan Ketaatan kepada Allah

Ayat: 51–70

Ayat yang berkesan:

54. Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin dan bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut pada celaan orang yang mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Refleksi: 

Allah tidak membutuhkan hamba. Hamba yang membutuhkan Allah. Bahkan Allah mampu menggantikan kaum kafir dengan kaum yang beriman dan berakhlak mulia. Kita manusia tidak memiliki secuil pun kuasa dibanding kuasa Allah. Jadi jika ingin meminta, mintalah kepada Allah. Hanya Ia yang mampu memberikan hal yang tidak bisa diberikan seorang pun dari makhluk-Nya jika Ia telah berkehandak. 

63. Mengapa para ulama dan pendeta tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan (makanan) yang haram? Sungguh, itulah seburuk-buruk apa yang selalu mereka perbuat. (Al-Maidah: 63)

Refleksi:

Pentingnya peran ulama’ dan para dai dalam memperbaiki akhlak umatnya. Seorang dai, tokoh masyarakat, influencer, sangat berperan dalam kemajuan suatu masyarakat, mengingat mudahnya mereka mendapatkan atensi dan perhatian dari banyak orang.

Maka hendaknya seorang “tokoh” mampu memberikan contoh yang baik, dari sisi agama maupun tingkah laku, agar masyarakat (termasuk anak-anak yang mungkin menonton mereka) mendalatkan contoh yang baik.

Jadi teringat bagaimana anak-anak sangat terpengaruh pada tontonan sehari-hari mereka. Dimana mereka belum bisa memfilter baik-buruk, semua yang mereka konsumsi dijadikan patokan tingkah laku mereka.

64. Orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu (kikir).” Sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu. Mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan. Sebaliknya, kedua tangan-Nya terbuka (Maha Pemurah). Dia memberi rezeki sebagaimana Dia kehendaki. (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu pasti akan menambah kedurhakaan dan kekufuran bagi kebanyakan mereka. Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat. Setiap kali mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. Mereka berusaha (menimbulkan) kerusakan di bumi. Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Refleksi:

Orang Yahudi suudzan terhadap Allah saat mereka diuji dengan paceklik. Menunjukkan betapa lemah mental dan iman mereka. Dan oleh karenanya Allah melaknat mereka. Seorang muslim haruslah menjadi hamba yang bersabar, berikhtiar, berusaha, berserah kepada Allah, percaya bahwa Allah Maha pemurah, ada hikmah di balik kejadian, dan bahwa ujian yang Ia berikan pasti berbalas pahala jika dijalani dengan ikhlas.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Kata-Kata Bahasa Arab Sedih dan Artinya [+Gambar]

Renungan Anak Santri

35 Quotes About Love dan Artinya